Bantuan Mengalir untuk Korban Terdampak Longsor di Gowa

Bantuan datang dari pemerintah dan masyarakat

Makassar, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Gowa mendapatkan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk penanganan banjir dan tanah longsor. Bantuan untuk disalurkan bagi warga terdampak tanah longsor di sejumlah lokasi pada Sabtu, 24 Juli 2022 lalu.

Bantuan diterima simbolis Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, dari Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan, di Kantor Bupati Gowa, Senin (26/12/2022). Bantuan berupa dua ribu lembar selimut senilai Rp100 juta dan dana Rp250 juta untuk operasional penanganan darurat bencana.

“Kita langsung serahkan senilai Rp 250 juta dana siap pakai kepada camat dan tripika setempat untuk penanganan longsor dan bantuan operasional selama di lapangan, ditambah bantuan logistik berupa selimut untuk memastikan semua masyarakat yang mengungsi bisa tertangani dengan baik,” kata Adnan dalam keterangannya yang dikutip, Selasa (27/12/2022).

Baca Juga: Korban Terakhir Tertimbun Longsor di Gowa Ditemukan

1. Bantuan juga datang dari kelompok masyarakat

Bantuan Mengalir untuk Korban Terdampak Longsor di GowaKelompok relawan menyerahkan bantuan bagi warga terdampak tanah longsor di Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa. (Dok. IDN Times/Istimewa)

Tanah longsor dilaporkan terjadi di lokasi berbeda pada dua kecamatan di Gowa, yakni Tinggimoncong dan Parangloe. Belasan rumah dilaporkan rusak tertimbun longsor di tengah cuaca ekstrem yang melanda sebagian besar wilayah Sulsel. Usai peristiwa itu, warga terdampak mengungsi, termasuk mereka yang rumahnya berada di lokasi rawan.

Bantuan tidak hanya datang dari pemerintah. Berbagai elemen masyarakat turut membantu meringankan beban masyarakat terdampak tanah longsor di Gowa. Salah satunya yang ditunjukkan kelompok ibu-ibu relawan Mak Ganjar Sulawesi Selatan.

Relawan pendukung Ganjar Pranowo itu membagikan 200 paket nasi, sembako, pakaian dan air minum bagi pengungsi di Desa Lanna dan Lonjoboko, Kecamatan Parangloe, Selasa (27/12/2022). Di dua lokasi itu puluhan orang mengungsi di tempat ibadah karena khawatir longsor susulan.

"Dua lokasi ini aksesnya sulit, kita harus berjibaku dengan jalan terjal dan berbukit untuk menyalurkan bantuan bagi 165 korban longsor," kata Bendahara Mak Ganjar Wilayah Sulsel Dian Apriani.

Dian mengatakan, pihaknya berinisiatif memberikan bantuan usai mendapatkan informasi terjadi longsor. Dia berharap bantuan yang tidak seberapa bisa meringankan penderitaan masyarakat terdampak. "Ini adalah tanggungjawab kita kepada sesama kita yang membutuhkan," ucapnya.

2. Empat orang meninggal tertimbun longsor

Bantuan Mengalir untuk Korban Terdampak Longsor di GowaTim SAR gabungan mencari korban tertimbun longsor di Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (26/12/2022). (Dok. IDN Times/Basarnas Sulsel)

Peristiwa tanah longsor pada Sabtu, 24 Desember 2022 lalu menimbulkan empat korban jiwa. Tiga korban tewas ditemukan tertimbun longsor di wilayah Bontolerung, Kecamatan Tinggimoncong. Satu jenazah lainnya ditemukan usai pencarian selama tiga hari di Desa Lonjoboko, Parangloe.

Kepala Basarnas Sulsel Djunaidi mengungkapkan, penemuan korban berkat kerjasama seluruh unsur dalam tim SAR gabungan. Dia juga menyebut keberhasilan operasi pencarian berkat dukungan alat berat yang dipakai memindahkan material longsoran di lokasi.

Peristiwa tanah longsor terjadi di tengah cuaca buruk yang melanda wilayah Sulawesi Selatan sejak Jumat malam (23/12/2022). Hujan turun dengan intensitas tinggi disertai angin kencang.

"Saat kejadian intensitas curah hujan memang sangat tinggi mengakibatkan longsor, dan debit air sungai anak jeneberang juga terus naik," kata Ikhsan Parawansa, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gowa.

3. Gowa berstatus siaga bencana

Bantuan Mengalir untuk Korban Terdampak Longsor di GowaIlustrasi tanah longsor (IDN Times/Sukma Shakti)

Iksan mengimbau masyarakat untuk sementara tidak beraktivitas di bantaran sungai dan wilayah rawan longsor. Sebab saat ini Kabupaten Gowa masuk kategori siaga bencana.

“Untuk masyarakat baik di dataran tinggi maupun dataran rendah karena sangat rawan longsor dan banjir, untuk berhati-hati dalam cuaca yang ektrim ini," katanya.

Iksan mengatakan pihaknya sudah mendirikan posko bencana di daerah rawan longsor. Kini Pemkab Gowa menggalakkan posko di kecamatan, dengan menyiagakan personel dan peralatan yang dibutuhkan untuk penanganan bencana.

“Untuk peralatan yang kami siagakan adalah perahu karet, perahu fiber, mobil, ambulance, tambak dan akan ditambahkan lagi alat berat agar ketika dibutuhkan pergerakannya bisa cepat,” katanya.

Baca Juga: 3 Korban Tertimbun Tanah Longsor di Gowa Ditemukan Meninggal

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya