Korban Terakhir Tertimbun Longsor di Gowa Ditemukan

Empat orang meninggal akibat tanah longsor di dua lokasi

Makassar, IDN Times - Tim SAR gabungan, Senin sore (26/12/2022) menemukan satu korban meninggal tertimbun tanah longsor di Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa.

Korban bernama Daeng Lewa (50), bersama rumahnya tertimbun tanah longsor, Sabtu (24/12/2022). Dia ditemukan meninggal tidak jauh dari posisi rumahnya.

"Korban bisa dievakuasi setelah tim SAR gabungan melakukan pencarian hingga hari ketiga dengan menggunakan alat berat ekskavator untuk memindahkan material longsoran," kata Kepala Kantor Basarnas Sulsel Djunaidi, dalam keterangannya yang dikutip, Selasa (25/12/2022).

Baca Juga: 3 Korban Tertimbun Tanah Longsor di Gowa Ditemukan Meninggal

1. Tim SAR mengerahkan alat berat

Djunaidi mengungkapkan, penemuan korban berkat kerjasama seluruh unsur dalam tim SAR gabungan. Juga berkat dukungan alat berat yang dipakai memindahkan material longsoran di lokasi.

"Setelah berjibaku membersihkan lumpur tanah dan puing bangunan, korban bisa ditemukan dan langsung dievakuasi ke rumah keluarga untuk disemayamkan," kata Djunaidi.

2. Total empat korban meninggal tertimbun longsor di dua lokasi

Daeng Lewa merupakan korban keempat yang ditemukan meninggal usai tanah longsor pada Sabtu pekan lalu di Gowa. Sebelumnya, tiga korban ditemukan di lokasi berbeda, di wilayah Kelurahan Bontolerung, Kecamatan Tinggimoncong.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gowa Ikhsan Parawansa mengatakan, iga korban sama-sama terjebak dalam rumah yang tertimbun longsor. Rumah itu ditempati sepuluh orang, namun tujuh penghuni lainnya selamat. Tiga korban meninggal, yakni, M Arsyad (39), Anwar (36), dan Multazam Syarif alias Hasan (24). 

Peristiwa tanah longsor terjadi di tengah cuaca buruk yang melanda wilayah Sulawesi Selatan sejak Jumat malam (23/12/2022). Hujan turun dengan intensitas tinggi disertai angin kencang.

"Saat kejadian intensitas curah hujan memang sangat tinggi mengakibatkan longsor, dan debit air sungai anak jeneberang juga terus naik," kata Ikhsan.

3. Masyarakat di daerah rawan diimbau waspada

Kepala Basarnas Sulsel Djunaidi menyampaikan kepada masyarakat di daerah rawan longsor agar selalu waspada. Terutama pada kondisi cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi.

"Sebab kondisi tanah yang labil bisa mengakibatkan kembali terjadi longsor," katanya.

Pada tahun 2022, dua kali peristiwa tanah longsor di Gowa memakan korban jiwa. Peristiwa pertama terjadi pada pertengahan November, saat tujuh orang ditemukan meninggal usai tertimbun longsor.

Baca Juga: Ahli Dorong Banjir Makassar Jadi Kategori Bencana Nasional

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya