900 Kg Garam Ditabur di Langit Sulsel untuk Cegah Hujan Ekstrem

Operasi penyemaian awan berlangsung 13 hingga 21 Januari

Makassar, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di wilayah Sulawesi Selatan untuk mengurangi risiko bencana hidrometorologi akibat hujan ekstrem.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daearah (BPBD) Sulsel Amson Padolo mengatakan, operasi BNPB bersama tim terpadu berlangsung sejak 13 hingga 21 Januari 2023. Operasi TMC berupa penaburan bubuk garam atau NaCI di awan lewat pesawat.

"Target penyemaian awan di wilayah Barat Daya sampai Barat Laut Sulawesi Selatan. Penyemaian dilakukan pada ketinggian 7.400 feet dengan menghabiskan bahan semai NaCI 900 kg," kata Amson dikutip dari Antara, Senin (16/1/2023).

Baca Juga: Cuaca Buruk, Pemprov Sulsel Usul Pakai Teknologi Modifikasi Cuaca

1. Jadi salah satup mitigasi risiko bencana

900 Kg Garam Ditabur di Langit Sulsel untuk Cegah Hujan EkstremIlustrasi Siklon Tropis di Indonesia ( ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Amson mengatkaan, pelaksanaan TMC ini sesuai arahan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman untuk melakukan langkah mitigasi, pencegahan dan pengurangan risiko bencana. Dengan TMC, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari kerugian dan kerusakan yang diakibatkan oleh bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor.

"Karena di bulan ini adalah puncak dari hujan, maka dilakukan upaya strategis untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi," ujarnya.

"Kami menyampaikan terima kasih atas kegiatan modifikasi cuaca yang dilakukan Tim TMC Pusat ini. Ini sesuai komitmen Bapak Gubernur Sulsel untuk melakukan berbagai langkah mitigasi dan pencegahan, sehingga potensi bencana yang berdampak kepada masyarakat bisa dihindari," lanjut Amson.

2. Garam disemaikan ke awan lewat pesawat

900 Kg Garam Ditabur di Langit Sulsel untuk Cegah Hujan EkstremIlustrasi awan (ANTARA FOTO)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar kegiatan TMC dalam rangka penanganan darurat bencana banjir, abrasi, dan tanah longsor di Wilayah Provinsi Sulsel. Kegiatan operasi TMC ini melibatkan satu unit pesawat penabur bahan semai dengan tipe Cessna Grand Caravan 208 dengan registrasi PK-SNM.

Pesawat ini mampu terbang dengan endurance dua jam terbang dalam satu sortinya. Selain itu, dalam satu sorti penerbangan pesawat tersebut mampu membawa bahan semai sebanyak 800 - 1.000 kg per sorti.

Sebanyak 13.000 kg bahan semai telah disiapkan selama operasi TMC ini, dan akan ditambah jika memang masih dibutuhkan. Strategi yang digunakan yaitu melakukan redistribusi curah hujan dengan ‘mencegat’ awan-awan penghujan yang akan masuk ke wilayah Sulsel dari arah Barat.

3. Pemprov Sulsel ajukan operasi TMC ke BNPB

900 Kg Garam Ditabur di Langit Sulsel untuk Cegah Hujan EkstremIlustrasi operasi TMC (Dok. KLHK)

Beberapa waktu lalu, Pemprov Sulsel memang menyurati BNPB terkait izin penggunaan teknologi tersebut. Pasalnya saat itu, sejumlah daerah di Sulsel tengah dilanda cuaca ekstrem yang mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor hingga abrasi.

Terlebih lagi, teknologi modifikasi cuaca ini telah digunakan di beberapa daerah dengan tujuan yang sama. Menurut Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, teknologi tersebut cukup ampuh untuk mengurangi curah hujan yang turun.

"Ini terbukti bisa sedikit mengurangi curah hujan yang turun. Ini sudah dilakukan di DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan sekarang di Sulawesi Selatan," katanya.

Kepala Balai BMKG Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet mengungkapkan, teknologi itu akan digunakan mengacu pada pantauan citra radar BMKG. Melalui citra radar, BMKG akan melihat pergerakan awan yang mengandung uap air sangat besar. Awan inilah yang ditaburi garam sesuai dengan kandungan air, pergerakan dan kecepatan awan.

"Sebelum masuk ke Sulsel kita taburi garam sehingga sebelum masuk Makassar sudah hujan," katanya.

Baca Juga: Kuota Haji Sulsel Tahun Ini Diperkirakan 7.145

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya