Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Parade laut tolak reklamasi Pulau Lae-Lae dilakukan warga dan aktivis depan pantai Losari Makassar. (Dahrul Amri/IDN Times Sulsel)

Makassar, IDN Times - Rencana reklamasi Pulau Lae-lae di perairan Makassar masih mendapat penolakan dari masyarakat setempat. Warga bahkan menolak kedatangan pihak Pemprov Sulsel dan pemrakarsa reklamasi untuk berdiskusi.

Menanggapi hal ini, Pj Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Darmawan Bintang, menegaskan pihaknya tetap akan mengupayakan pendekatan persuasif kepada warga setempat. Menurutnya, penolakan itu disinyalir lantaran ada kesalahpahaman mengenai reklamasi ini.

"Saya dengar ada disinformasi dari teman-teman di bawah. Tentu pendekatan yang kita perlu lakukan adalah meluruskan agar informasi yang sebenarnya bisa diterima masyarakat," kata Darmawan saat ditemui di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (15/6/2023).

1. Pemprov klaim reklamasi tak rugikan masyarakat

Kepala Dinas SDA, Cipta Karya dan Tata Ruang Sulawesi Selatan, Andi Darmawan Bintang. (IDN Times/Asrhawi Muin)

Darmawan menegaskan bahwa pemerintah tidak mungkin merugikan masyarakat dalam reklamasi ini. Reklamasi ini bertujuan untuk sektor pariwisata yang dinilai akan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Menurutnya, hasil dari reklamasi itu telah terlihat dalam kawasan Center Point of Indonesia (CPI). Reklamasi Pulau Lae-lae ini merupakan lanjutan dari reklamasi CPI sebab Pemprov masih kekurangan lahan seluas 12,11 hektar. Akhirnya, reklamasi diperluas hingga areal Pulau Lae-lae.

"Hal-hal yang mungkin kita takutkan kurang yang terjadi sehingga kita berharap bahwa sama dengan tahap kedua ini, informasi ini kita bisa lanjutkan lagi kepada mereka," kata Darmawan.

2. Pemprov sebut penolakan bagian dari dinamika pembangunan

Editorial Team

Tonton lebih seru di