Unjuk Rasa Hari Tani Nasional Ricuh, 9 Mahasiswa Makassar Ditangkap

Wahyu mengatakan, dari sembilan mahasiswa tersebut, lima di antaranya ditangkap lebih awal di depan Kantor DPRD Sulsel di sela ricuh unjuk rasa dengan petugas kepolisian. Oknum yang tergabung dalam barisan mahasiswa, kata Wahyu, mencoba melakukan provokasi.

"Mereka menutup jalan, kemudian berubah menjadi kemacetan yang panjang. Apa lagi ini masih suasana COVID-19. Kami sudah imbau tapi mereka melakukan perlawanan," ungkap Wahyu.

Lebih lanjut Wahyu mengatakan, empat mahasiswa lainnya ditangkap saat kembali berunjuk rasa di depan kantor Polrestes Makassar, sekitar pukul 18.30 WITA. Penangkapan dilakukan sebagai buntut dari aksi protes mahasiswa kepada polisi yang menangkap rekan mereka.

"Mereka tadi tutup jalan juga ke (depan) Polres. Waktu kami imbau untuk tidak menutup jalan, ada beberapa di antara mereka yang melawan. Sehingga ada terjadi lempar helm dengan anggota," jelas mantan Kapolsek Ujung Pandang ini.

Unjuk rasa di Kantor Polrestabes malam ini, lanjut Wahyu, merupakan bentuk solidaritas mahasiswa terhadap rekan-rekannya yang ditangkap. "Untuk itu kami masih selidiki lagi lebih lanjut mereka yang ditahan. Masih diperiksa," ungkap Wahyu.

Selain itu, lanjut Wahyu, dalam insiden bentrok mahasiswa, tiga orang anggota polisi terluka. Satu bertugas di jajaran Sabhara dan satu anggota Tim Penikam lingkup Polrestabes Makassar. Satu lainnya anggota Polsek Panakkukang.

"Salah satunya ada anggota yang jarinya patah. Anggota yang luka sedang dirawat untuk pemulihan medis di sini (Polrestabes Makassar," ujar Wahyu.