Unhas Ajak Masyarakat Petakan Potensi COVID-19 di Sulawesi Selatan

21 Mar 2020, 23:11 WIB

Dok. Istimewa/IDN Times

Makassar, IDN Times - Sebuah terobosan dilakukan Universitas Hasanuddin dalam memetakan informasi perihal orang yang berpotensi terpapar virus COVID-19 di Sulawesi Selatan.

Sebuah situs untuk identifikasi diri terkait COVID-19 di Sulawesi Selatan diluncurkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Wilayah, Tata Ruang, dan Informasi Spasial (Puslitbang Witaris) Unhas, dengan kerja sama Environmental Systems Research (ESRI) Indonesia, pada hari Sabtu (20/3).

Situs tersebut digagas oleh tim gabungan beberapa disiplin ilmu mulai dari Promosi Kesehatan, Geospasial, Epidemiologi, Kedokteran, dan Kesehatan Masyarakat. Menurut dr. Joko Hendarto, Ph.D, selaku ketua tim ini, pengumpulan informasi dengan metode survei dimaksudkan menjawab kekhawatiran masyarakat perihal masalah identifikasi.

1. Digunakan sebagai pemetaan informasi ODR, ODP hingga PDP wabah COVID-19 di Sulawesi Selatan

Ilustrasi ambulans (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

"Kita menggunakan tiga variabel, yaitu variabel klinis, variabel kontak, dan variabel riwayat perjalanan. Dengan metode ilmiah yang terukur, masyarakat bisa secara mandiri kondisi lingkungannya," ungkap dokter Joko dalam rilis pers yang diterima IDN Times pada Sabtu (20/3) malam.

Lewat pemetaan potensi Orang Dalam Risiko (ODR), hasilnya akan diteruskan pada otoritas kesehatan di tingkat kabupaten/kota agar langsung memberi perhatian dan penanganan medis kepada yang bersangkutan. Cara ini pun diharapkan mengurangi antrian yang berisiko.

"Jadi, jika masyarakat berpartisipasi, kita bisa mengurangi antrian dan kunjungan ke rumah sakit rujukan. Saat ini, kita lihat kebanyakan masyarakat ke rumah sakit itu karena khawatir. Kita ingin mengurangi kekhawatiran ini," lanjut dosen Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas dan Pencegahan Dini, Fakultas Kedokteran Unhas tersebut.

2. Tampilan formulir identifikasi daring mudah dimengerti

Dok. Istimewa/IDN Times

Masyarakat yang hendak melaporkan kondisi mereka terkait COVID-19 bisa langsung menuju link https://bit.ly/Identifikasi_diri_Covid19_SULSEL. Berdasarkan pantauan IDN Times, tampilan survei tersebut sangat sederhana sehingga mudah untuk dimengerti.

Di sini, orang-orang yang merasa telah terinfeksi virus COVID-19 diminta mengisi formulir daring dimulai dari nama, umur dan jenis kelamin. Setelahnya, mereka diminta menjelaskan keluhan kesehatan selama 14 hari belakangan dengan cara memilih beberapa dari lima kolom berisi gejala yang sedang dialami.

Usai mengisi kolom gejala yang sedang diderita, pengunjung selanjutnya diminta mengulang proses serupa saat menjelaskan riwayat perjalanan, kontak dengan pasien positif COVID-19 serta riwayat penyakit yang diderita. Tahap terakhir yakni mengetik wilayah serta memilih kabupaten/kota domisili saat ini.

3. Data-data yang terkumpul langsung diteruskan ke pihak-pihak berwenang

Ilustrasi pasien virus corona. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Menurut Joko, situs berbasis survei ini dibuat demi mengidentifikasi tingkat risiko seseorang. Semakin tinggi risikonya, maka otoritas bisa langsung turun tangan menangani sekaligus memperkecil kontak suspect (Pasien Dalam Pemantauan, PDP) dengan orang di sekitarnya. Sedang risiko rendah bisa melakukan isolasi secara mandiri sembari tetap dipantau (Orang Dalam Pemantauan, ODP).

Ini ditempuh agar kepanikan bisa dicegah lewat kerja sama seluruh pihak, termasuk masyarakat. Untuk keperluan analisis pihak-pihak berwenang, termasuk Satgas COVID-19 Unhas dan Dinas Kesehatan terkait, data-data dari formulir ini dihubungkan ke Geographical Information System (GIS).

"Kami mengajak masyarakat berpartisipasi. Dengan terlibat dalam inisiatif ini, kita menjadi bagian dari upaya sistematis untuk mengenali sebaran virus, dan menghentikan penularan," pungkas Joko.