Tukang Ojek asal Gowa Tewas Dibacok di Papua Tengah, Pelaku Diduga KKB

- Keluarga korban syok dan histeris mendengar kabar Safaruddin Dg Nojeng tewas dibacok oleh KKB di Papua Tengah.
- Motor korban hilang dan pihak keluarga terkendala biaya pemulangan jenazah korban ke Kabupaten Gowa.
- Rusdiati meminta bantuan dari pemerintah dan memohon agar pelaku segera ditangkap untuk memperoleh keadilan.
Makassar, IDN Times - Seorang warga Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, bernama Safaruddin Dg Nojeng (40) tewas dibacok diduga dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Wanwi Puncak Jaya, Papua Tengah, Sabtu (12/7/2025) siang.
Safaruddin Dg Nojeng merupakan tukang ojek di wilayah Puncak Jaya. Korban mengalami luka bacok di bagian kepala dan kaki. Usai dibacok jenazah korban dibuang ke jurang sedalam kurang lebih 500 meter.
1. Korban Dinyatakan Hilang sejak Jumat

Keluarga yang mendapat informasi korban meninggal dunia dibunuh langsung syok dan histeris. Rusdiati, kakak korban, mengatakan adiknya sudah dinyatakan hilang sejak hari Jumat (11/7/2025).
"Dia pergi ojek, dicari sampai sore belum pulang-pulang dari kemarin. Dapat info dia sudah tidak bernyawa lagi," ucap Rusdiati kepada awak media di rumahnya di Kelurahan Mangalli, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selata, Sabtu (12/7/2025).
2. Motor Korban Hilang

Rusdiati mengaku, terakhir berkomunikasi dengan adiknya pada, Kamis malam (10/7/2025). Keesokan harinya sudah dinyatakan hilang. Merasa khawatir, pihak keluarga pun meminta minta tolong kepada warga di sekitar tempat tinggal korban. Namun korban ditemukan sudah tak bernyawa.
"Laporan dari kerabat di puncak Jaya. Tidak bernyawa lagi, parahnya lukanya terlalu sadis. Diduga perampokan karena motornya tak ditemukan," kata Rusdiati.
Ia mengungkapkan, bahwa adiknya sudah 3 tahun tinggal dan mencari nafkah di Puncak Jaya, Papua Tengah "Dia ke sana cari rejeki buat anak-anaknya. Sampai di sana, dia (korban) pulang nama saja," ujar Rusdiati sambil menangis.
3. Pihak Keluarga Terkendala Pemulangan Jenazah Korban

Pihak keluarga kini menunggu jenazah korban dipulangkan ke Kabupaten Gowa untuk dimakamkan. Namun mereka terkendala biaya proses pemulangan jenazah korban.
"Kami mohon bantuannya, uluran tangan pemerintah Kabupaten Gowa atau darimanapun, beberapa pun kami terima (untuk biaya pemulangan jenazah)," tandasnya.
Rusdiati bahkan meminta tolong kepada Presiden Prabowo dan pihak kepolisian segera menangkap pelaku yang tega menghabisi nyawa adiknya.
"Kalau bisa saya minta diproses, karena banyak sekali di sana pendatang mati dengan percuma, tanpa ada perlindungan," kata Rusdiati.
Korban merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara, almarhum juga meninggalkan seorang istri bernama Andi Nurul Insana beserta empat orang anak yang masih kecil.