Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Stok Beras 257 Ribu Ton, Sulsel Aman Hadapi Ramadan dan Idul Fitri

Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Fadjry Djufry, meninjau gudang Bulog Makassar, Rabu (15/1/2025). (Dok. Humas Pemprov Sulsel)
Intinya sih...
  • Pj Gubernur Sulsel memastikan stok beras aman untuk kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri
  • Gudang Bulog Makassar memiliki stok 257 ribu ton beras, termasuk PSO dan komersial
  • Cadangan beras Bulog nasional mencapai 2 juta ton, Fadjry berharap bisa ditingkatkan hingga 3-3,5 juta ton

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Makassar, IDN Times - Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Fadjry Djufry, memastikan bahwa stok beras di Sulsel dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menghadapi Ramadan dan Idul Fitri. Hal ini disampaikan usai kunjungannya ke Gudang Bulog Makassar bersama jajaran Forkopimda Sulsel, Rabu (15/1/2025).

Dalam peninjauan tersebut, diketahui bahwa saat ini Gudang Bulog Makassar memiliki stok sebesar 257 ribu ton, yang terdiri dari 157 ribu ton beras Public Service Obligation (PSO) dan 100 ribu ton beras komersial.

"Kita bisa memastikan bahwa menjelang perayaan hari besar agama, ada Ramadan, ada lebaran, kita jajaran Sulsel memastikan cadangan kita masih cukup. Kita sebentar lagi panen di Februari-Maret," kata Fadjry. 

1. Cadangan beras nasional sebanyak 2 juta ton

Cadangan beras di gudang Bulog Makassar, Rabu (15/1/2025). (Dok. Humas Pemprov Sulsel)

Fadjry juga menjelaskan bahwa secara nasional, cadangan beras Bulog per 1 Desember 2024 telah mencapai 2 juta. Fadjry Angka ini disiapkan untuk mengantisipasi bencana, bantuan pangan, dan menjaga stabilitas harga pangan di masyarakat. 

Namun, dia berharap agar cadangan tersebut dapat ditingkatkan hingga 3 - 3,5 juta ton. Hal ini menyusul tingginya target surplus beras nasional. 

"Kita harapkan tahun depan arahan Bapak Presiden dan Menteri Pertanian, cadangan beras pemerintah itu minimal 3 sampai 3,5 juta ton karena insyaallah tahun depan kita surplus target 32 juta ton dari pengilian," kata Fadjry. 

2. Harga gabah masih stabil

Ilustrasi beras di tempat penggilingan gabah. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Fadjry juga mengatakan bahwa harga gabah di Sulsel masih stabil dan berada di atas rata-rata acuan pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ekonomi petani lokal masih terjaga.

"Kemarin kita cek di beberapa tempat itu harga gabah turun dan alhamdulillah di Sulsel harga masih di atas acuan pemerintah. Sekarang mulai 18 Maret harga gabah itu Rp6.000 per kilo," kata Fadjry. 

3. Satgas Pangan terus awasi stabilitas harga

Ilustrasi beras (Dok.IDN Times)

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan, yang turut hadir dalam peninjauan, menegaskan bahwa Satuan Tugas (Satgas) Pangan memiliki peran strategis dalam memastikan kestabilan harga dan distribusi beras di 24 kabupaten/kota di Sulsel. Ini juga untuk mengantisipasi spekulan. 

"Yang penting sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Kalau kami cek di bulog harganya lebih rendah dari HET, jadi pastikan masyarakat membeli beras dari Bulog, pemerintah," katanya.

Share
Editorial Team

Bulog Sulselbar Salurkan Beras SPHP, Cegah Lonjakan Harga di Pasar

Masyarakat membeli beras SPHP. (dok. Bulog)
Kota Makassar
Masyarakat membeli beras SPHP. (dok. Bulog)

Makassar, IDN Times Perum Bulog Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) mulai menyalurkan beras jenis Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebagai langkah intervensi untuk menekan harga beras yang tengah melonjak di sejumlah pasar.

Kepala Kanwil Perum Bulog Sulselbar, Fahrurozi, bersama Kepala Cabang Bulog Makassar, Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, dan Satgas Pangan, turun langsung ke Pasar Terong, Makassar, pada Minggu (13/7/2025), guna memantau pelaksanaan penyaluran beras SPHP. Mereka mengecek langsung kios-kios penerima untuk memastikan akurasi timbangan, kualitas beras, hingga pemanfaatan sistem penjualan berbasis aplikasi.

"Surat penugasan untuk penyaluran SPHP sudah turun sejak Jumat (11/07) dan kita pantau langsung ke toko-toko penerima SPHP untuk mengecek langsung apakah timbangannya pas, kualitasnya sesuai, dan sistem penjualan berbasis aplikasi dijalankan," ujar Fahrurozi dilansir Antara, Senin (14/7/2025).

1. Jelang panen raya, masyarakat diimbau tidak panik

1001361523.jpg
Perum Bulog Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) mulai menyalurkan beras jenis Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). (ANTARA/Nur Suhra Wardyah)

Fahrurozi mengingatkan masyarakat agar tidak panik terhadap kondisi harga beras yang tinggi. Menurutnya, kondisi tersebut biasa terjadi pada masa transisi sebelum panen raya. Ia memperkirakan panen akan berlangsung pada akhir Juli atau awal Agustus mendatang.

"Bekerja sama pihak TNI di tingkat desa dan kelurahan melalui Babinsa, Bulog Sulselbar berhasil menyerap gabah kering di masyarakat sebanyak 768.000 ton dengan ekuivalen beras 462.000 ton," jelasnya.

Dengan cadangan saat ini, Sulsel memiliki stok sebanyak 541.000 ton. Jumlah ini diperkirakan cukup untuk kebutuhan 4 hingga 5 bulan ke depan. “Untuk penyaluran normal kita punya ketahanan stok sampai 4,5 tahun,” tambahnya.

2. Penyaluran dibantu RPK dan aplikasi digital