Bulog Sulselbar Salurkan Beras SPHP, Cegah Lonjakan Harga di Pasar

Makassar, IDN Times – Perum Bulog Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) mulai menyalurkan beras jenis Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebagai langkah intervensi untuk menekan harga beras yang tengah melonjak di sejumlah pasar.
Kepala Kanwil Perum Bulog Sulselbar, Fahrurozi, bersama Kepala Cabang Bulog Makassar, Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, dan Satgas Pangan, turun langsung ke Pasar Terong, Makassar, pada Minggu (13/7/2025), guna memantau pelaksanaan penyaluran beras SPHP. Mereka mengecek langsung kios-kios penerima untuk memastikan akurasi timbangan, kualitas beras, hingga pemanfaatan sistem penjualan berbasis aplikasi.
"Surat penugasan untuk penyaluran SPHP sudah turun sejak Jumat (11/07) dan kita pantau langsung ke toko-toko penerima SPHP untuk mengecek langsung apakah timbangannya pas, kualitasnya sesuai, dan sistem penjualan berbasis aplikasi dijalankan," ujar Fahrurozi dilansir Antara, Senin (14/7/2025).
1. Jelang panen raya, masyarakat diimbau tidak panik

Fahrurozi mengingatkan masyarakat agar tidak panik terhadap kondisi harga beras yang tinggi. Menurutnya, kondisi tersebut biasa terjadi pada masa transisi sebelum panen raya. Ia memperkirakan panen akan berlangsung pada akhir Juli atau awal Agustus mendatang.
"Bekerja sama pihak TNI di tingkat desa dan kelurahan melalui Babinsa, Bulog Sulselbar berhasil menyerap gabah kering di masyarakat sebanyak 768.000 ton dengan ekuivalen beras 462.000 ton," jelasnya.
Dengan cadangan saat ini, Sulsel memiliki stok sebanyak 541.000 ton. Jumlah ini diperkirakan cukup untuk kebutuhan 4 hingga 5 bulan ke depan. “Untuk penyaluran normal kita punya ketahanan stok sampai 4,5 tahun,” tambahnya.
2. Penyaluran dibantu RPK dan aplikasi digital

Dalam upaya penyaluran yang lebih merata, Bulog Makassar melibatkan mitra Rumah Pangan Kita (RPK) yang telah diverifikasi dan memiliki akses ke sistem aplikasi. Kepala Cabang Bulog Makassar, Kamila Hasmin Marinta, menjelaskan bahwa pemantauan dilakukan kepada tiga RPK di Pasar Terong yang telah mendapat kuota SPHP.
“Permintaan ketiga RPK ini sudah diterima pihak pusat dan sudah bisa berjualan dengan sistem aplikasi yang telah disiapkan,” kata Kamila.
Untuk kabupaten penyangga seperti Pangkep, Maros, Gowa, dan Takalar, penyaluran SPHP akan dilakukan secara simultan setelah pemenuhan syarat aplikasi dan kesiapan mitra di wilayah tersebut. Meski belum ada kuota khusus dari Pemerintah Pusat, distribusi beras SPHP tetap akan dilakukan di tiap daerah sesuai kebutuhan.
3. Bantuan pangan digulirkan hingga akhir Juli

Selain SPHP, Bulog Sulselbar juga sedang mendistribusikan bantuan pangan untuk alokasi Juni dan Juli kepada 548.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Target distribusi bantuan ini akan selesai pada akhir bulan. "InsyaAllah di 30 Juli selesai. Total itu sampai 11.000 ton kita keluarkan untuk langsung diberikan kepada masyarakat penerima bantuan gratis," kata Fahrurozi.
Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan Sulsel juga melakukan intervensi langsung melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk menekan harga beras di lapangan. Kepala Bidang Cadangan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, Hikmah, menyatakan pihaknya memantau secara rutin perkembangan harga dan pasokan di pasar-pasar.
"Pemerintah hadir untuk stabilisasi harga ini, mudah-mudahan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Apalagi sudah ada laporan dari beberapa kabupaten. Bulog gerak cepat untuk antisipasi kondisi ini," ujarnya.