Simulasi Sekolah Tatap Muka di Makassar Dimulai Senin 4 Oktober

Untuk tahap awal, Pemkot hanya memilih 28 sekolah tingkat SMP baik negeri maupun swasta dari tiap kecamatan. Dalam satu kecamatan, hanya 2 sekolah yang dipilih. Salah satunya adalah SMPN 35 Makassar dan SMP IT Al Biruni Mandiri Karantina.

Sekolah-sekolah yang dipilih berdasarkan hasil verifikasi dan validasi (verval) Disdik bahwa sekolah tersebut dinyatakan layak dan siap menggelar PTM. Verval didasarkan pada 46 daftar periksa sekolah yang mencakup 4 komponen utama yaitu administrasi, sarana prasarana, kesiapan belajar dan faktor risiko.

"Kita berharap sekolah-sekolah yang akan menggelar simulasi ini memberikan contoh bagi yang lain. Betul-betul maksimalkan prokes agar mencegah penularan dan klaster di sekolah," kata Neilma.

Di Makassar ada 15 kecamatan tapi Disdik hanya memilih 28 sekolah. Karena khusus Kecamatan Sangkarrang, sudah dapat menggelar PTM dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.

Bukan tingkat SMP saja, simulasi PTM terbatas untuk tingkat SMA di Makassar juga digelar besok. Sebenarnya beberapa kabupaten/kota di Sulsel telah menggelar PTM. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Sulsel, sudah ada sekitar 633 sekolah yang menerapkan PTM secara terbatas.

Untuk besok, Plt Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Imran Jauzi mengatakan ada beberapa sekolah SMA yang rencananya akan menggelar PTM. Pihaknya mencatat ada 17 SMA negeri dan 38 SMA swasta, salah satunya SMA 1 Makassar dan SMAS Amanah Nusantara Makassar.

Selain itu, ada beberapa SMA yang berencana memulai PTM terbatas setelah tanggal 4 Oktober nanti. 

"Iya, sudah ada. Sudah ada beberapa SMA yang sudah siap untuk lakukan (PTM). Ada yang tanggal 6, ada yang tanggal 11 juga," kata Imran melalui telepon.

Sama seperti PTM tingkat SMP, pelaksanaan PTM untuk tingkat SMA di Makassar juga diwajibkan menerapkan protokol kesehatan ketat. Jumlah siswa yang hadir juga dibatasi hanya 50 persen.

Imran berharap simulasi PTM ini berjalan lancar dan tidak menjadi klaster baru penularan COVID-19. Maka dari itu, sangat penting bagi seluruh warga sekolah untuk mematuhi protokol kesehatan.

"Kita berharap ya mereka sudah harus siap terkait protokol kesehatan. Simulasi dimulai dari tempat cuci tangan, kemudian menjaga jarak, kapasitas 50 persen, tidak boleh ada kegiatan-kegiatan yang berkerumun seperti olahraga," katanya.