Sempat Tertunda, Ina Kartika Diumumkan jadi Ketua DPRD Sulsel

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah I Partai Golkar Sulsel Abdillah Natsir mengatakan, Andi Ina Kartika ditetapkan sebagai ketua DPRD, berdasarkan keputusan pengurus pusat atau DPP. SK penetapannya diteken 4 Oktober 2019, setelah melalui proses seleksi dan pertimbangan panjang.

Pengumuman Ina sebagai ketua DPRD sempat tertunda karena Golkar terlambat menyerahkan SK penunjukan. Menurut Abdillah, tidak ada yang terlambat sebab Golkar mesti tertib proses administrasi. SK diterbitkan setelah melalui paraf banyak pengurus di DPP.

"Butuh banyak paraf. Ada lima tim seleksi, setelah itu ke sekjen baru ketua umum. Jadi prosesnya normatif saja di Golkar, bukan terlambat," ucap Abdillah.

Andi Ina Kartika yang saat ini menjabat ketua DPRD sementara, menyatakan lega dengan pengumuman pimpinan definitif tersebut. Dia menyatakan adanya kepastian sekaligus mengakhiri polemik dan isu. Sebab sebelumnya diisukan Golkar bakal menunjuk legislator lain sebagai ketua DPRD Sulsel.

Ina Kartika berterima kasih kepada pengurus dan pimpinan Golkar yang telah memercayainya. "Syukur, karena apa yang jadi pertanyaan terkait polemik soal pimpinan sudah terjawab. Inilah pilihan partai, ke depan kita harus bekerja sama kerjakan tugas kedewanan," kata Ina.

Dengan penunjukan Andi Ina sebagai ketua, lengkap sudah unsur pimpinan DPRD Sulsel. Sebelumnya sudah lebih ditetapkan empat wakil ketua, yakni Syaharuddin Alrif dari Fraksi NasDem, Darmawangsyah Muin asal Gerindra, Ni'matullah dari Demokrat, dan Muzayyin Arif asal PKS.

Berdasarkan usulan dari lima fraksi peraih kursi terbanyak, Sekretariat DPRD Sulsel bakal mengirimkan daftar nama calon pimpinan definitif kepada Menteri Dalam Negeri. Daftar nama dikirim lewat Gubernur Sulsel, untuk dibuatkan SK penetapan oleh Mendagri.

"Pelantikan dijadwalkan pelantikan pimpinan DPRD pada 22 Oktober. Pekerjaan selanjutnya adalah penyusunan tata tertib lalu pansus yang lain, dan penyusunan APBD," kata Syahar.