Rotasi Pejabat di Pemkot Makassar, Munafri Tekankan Penyegaran

- Munafri tekankan rotasi bukan sekadar formalitas, tapi bagian dari upaya memperbarui pola kerja dan mendorong percepatan program prioritas.
- Munafri minta pejabat memberi sumbangsih keilmuan agar dampak layanan dirasakan langsung oleh masyarakat.
- Munafri singgung perlunya introspeksi, pembenahan tim kerja, budaya birokrasi, dan kolaborasi lintas sektor dalam pelayanan publik yang transparan dan cepat.
Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar kembali merombak jajaran pejabatnya. Wali Kota Munafri Arifuddin melantik sejumlah pejabat pimpinan tinggi pratama, administrator, dan fungsional di Balai Kota Makassar, Kamis (10/7/2025) sore.
Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan ini meliputi dua pejabat eselon II, beberapa pejabat eselon III, 21 pejabat fungsional, serta penunjukan Pelaksana Tugas (Plt) untuk dua posisi strategis yakni Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Dua dewan pengawas (Dewas) Perusda Terminal dan PD Parkir juga turut ditetapkan.
Acara di Ruang Sipakatau Balai Kota ini dihadiri Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham, Ketua TP PKK Melinda Aksa, unsur Forkopimda, dan jajaran perangkat daerah lainnya.
1. Munafri tegaskan rotasi bukan sekadar formalitas

Dalam sambutannya, Munafri kembali menegaskan rotasi bukan sekadar formalitas. Perombakan dianggap bagian dari upaya memperbarui pola kerja, menghidupkan semangat organisasi, dan mendorong percepatan program-program prioritas.
"Dalam sebuah organisasi, gerbong ini harus terus bergerak. Kita ingin memaksimalkan capaian, merapikan pola kerja, dan mempercepat layanan kepada masyarakat. Rotasi ini adalah bagian penting dari dinamika pemerintahan," kata Munafri.
2. Munafri minta pejabat beri sumbangsih keilmuan

Meski demikian, rotasi jabatan di Pemkot Makassar bukan hal baru. Pada bulan Juni 2025 lalu, Pemkot juga merombak struktur pemerintah dan melantik puluhan pejabat.
Di hadapan para pejabat, Munafri meminta mereka membawa semangat baru ke jabatan masing-masing. Dia menekankan pentingnya kontribusi keilmuan dari pejabat fungsional agar dampak layanan terasa langsung oleh masyarakat.
"Berikan sumbangsih keilmuan yang spesifik. Jadilah pelayan publik yang mampu memberi dampak langsung ke masyarakat,” katanya.
3. Singgung soal perlunya introspeksi

Munafri juga menyinggung perlunya introspeksi. Menurutnya, jabatan baru harus menjadi ruang evaluasi dan inovasi. Namun, di balik imbauan itu, tantangan sebenarnya terletak pada pembenahan tim kerja dan budaya birokrasi yang kerap tersandera praktik-praktik lama.
"Di tempat baru pasti ada tantangan baru dan harapan baru. Bawalah hal-hal positif dari tempat lama, dan tinggalkan hal-hal negatif. Bangunlah chemistry baru, ciptakan semangat kerja baru, demi dampak maksimal dalam pelayanan dan pembangunan kota," katanya.
Dia pun mengingatkan pelantikan bukan sekadar agenda rutin, melainkan ujian kepemimpinan dan kemampuan membangun kerja sama lintas sektor. Kolaborasi ini krusial di tengah tuntutan masyarakat yang makin tinggi, terutama untuk pelayanan publik yang transparan dan cepat.
"Di sinilah diuji kematangan, leadership, dan kemampuan pendekatan personal. Satu dengan yang lain harus bisa membentuk tim yang kuat, tim yang punya daya dobrak," katanya.
Berikut beberapa nama pejabat strategis yang dilantik:
Hasanudin sebagai Kepala Satpol PP Makassar
Fajrin Hamid Pagarra sebagai Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Firnandar Sabara sebagai Kepala Bagian Umum Setda
Syamsul Bahri sebagai Sekretaris merangkap Plt Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan
Muh Fadli sebagai Sekretaris merangkap Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Muhammad Rheza sebagai Kepala Dinas Perhubungan sekaligus Dewas Perusda Terminal
Andi Asminullah sebagai Plt Kepala Badan Pendapatan Daerah sekaligus Dewas Perumda Parkir