Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Polisi gerebek gudang oli palsu di Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. (Dok. Polda Sulbar)
Polisi gerebek gudang oli palsu di Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. (Dok. Polda Sulbar)

Makassar, IDN Times - Tim Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sulawesi Barat menggerebek sebuah gudang pupuk di Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar, Minggu (25/5/2025). Gudang itu jadi tempat penyimpanan oli palsu dan oplosan dalam jumlah besar.

Penggerebekan dipimpin Direktur Reskrimsus Polda Sulbar AKBP Saprodin memimpin penggerebekan. Opereasi ini merupakan hasil pendalaman dan penyelidikan yang petugas Subdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Sulbar selama dua bulan terakhir.

Dalam operasi tersebut, aparat kepolisian menemukan sekitar 928 kardus berisi oli dari berbagai merek dan jenis. AKBP Saprodin mengatakan oli-oli tersebut tidak menunjukkan standar SNI. 

Oli Dikemas dengan label menyerupai asli kwalitas, namun isi jauh dibanding oli original atau bersegel resmi. Sehingga kuat dugaan merupakan barang ilegal alias palsu.

“Kalau barang yang datang ada sekitar 900 dos lebih, baru laku beberapa barang saja. Total keseluruhan sekitar satu kontainer. Isi dus bervariasi, ada yang 24, 12, 10, enam, tergantung jenis dan merek," kata Saprodin dalam keterangan yang dikutip, Senin (26/5/2025).

Penyidik kini tengah memeriksa secara intensif pemilik gudang. Dugaan sementara, oli-oli ilegal ini disebar melalui jalur distribusi tertentu yang kini sedang ditelusuri lebih lanjut.

“Kami akan dalami semua kemungkinan, termasuk jalur distribusi dan siapa saja yang terlibat,” ucap AKBP Saprodin.

Kasubdit Indagsi Polda Sulbar, AKBP Ivan Wahyudi yang juga turun langsung ke lokasi, menyatakan pihaknya berkomitmen untuk menumpas segala bentuk peredaran barang ilegal. Khususnya oli palsu yang dapat merugikan konsumen dan mengganggu stabilitas ekonomi daerah.

“Kami berkomitmen akan menumpas peredaran barang ilegal untuk menjaga ekonomi masyarakat di Provinsi Sulawesi Barat,” ujarnya.

Editorial Team