Makassar, IDN Times - Pusat Studi Teknologi Mitigasi Longsor Sulawesi (Pustekmils) mengungkap bahwa infrastruktur jalan di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat banyak dibangun pada lereng dengan kondisi geologi batuan dan tanah yang tidak stabil.
Direktur Eksekutif Pustekmils Dr. Ardy Arsyad mengatakan, seiring perubahan iklim global ditandai pola musim hujan berubah, bencana pergerakan tanah atau longsor akan semakin sering terjadi. Apalagi di tengah intensitas curah hujan sangat tinggi.
"Sebagai contoh, infrastruktur Jalan Poros Malino - batas Sinjai, dibangun pada zaman Belanda, yang kemudian mengalami peningkatan dan pelebaran jalan di zaman Orde Baru dan era pemerintah sekarang," kata Ardy melalui siaran persnya, Kamis (17/11/2022).
Peristiwa tanah longsor di Jalan Poros Malino, Kabupaten Gowa, Rabu (16/11/2022), mengakibatkan satu orang tewas. Hingga berita dihimpun, satu korban lain yang hilang masih dicari.
