Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Musaddaq (Dok. IDN Times/Istimewa)

Makassar, IDN Times - Komite Pemantau Legislatif (Kopel) menyoroti anggaran belanja Sekretariat DPRD Sulawesi Selatan senilai Rp2,45 miliar untuk pakaian 85 legislator. Belanja tersebut dianggap tidak tepat sasaran karena masyarakat tidak mendapat manfaat.

Direktur Kopel Sulsel Musaddaq mengungkapkan, besarnya anggaran belanja untuk pakaian dan pin emas legislator tidak layak, karena fasilitas itu menggunakan uang rakyat yang dipungut melalui pajak dan retribusi.

"Saya kira Setwan DPRD Provinsi terlalu boros dan mewah memfasilitasi untuk pengadaan baju dan pin emas bagi anggota dewan baru maupun inkumben. Semestinya yang justru diperbesar, anggaran yang bersentuhan langsung dengan konstituen," kata Musaddaq di Makassar, Selasa (18/6).

1. Pakaian seragam selalu dianggarkan setiap tahun

Kantor DPRD Sulsel. (IDN Times/Aan Pranata)

Musaddaq mengungkapkan, anggaran belanja pakaian yang mengemuka memang ditujukan bagi legislator baru periode 2019-2024. Namun bukan berarti ini barang baru, sebab pengadaan serupa sudah rutin dilakukan.

Menurut catatan Kopel, setiap tahun Setwan DPRD Sulsel menganggarkan pengadaan seragam. Musaddaq menilai ini sudah termasuk pemborosan anggaran pada kegiatan tidak substansial.

"Kita dorong agar Sekwan lebih proporsional mengalokasikan anggaran untuk konstituen dibanding anggaran baju seragam," kata dia.

2. Proses pengadaan diduga tidak transparan

Editorial Team

Tonton lebih seru di