Mulyoto Jadi Maba Unismuh Makassar di Usia 61 Tahun

28 Sep 2023, 11:33 WIB

Mulyoto, Maba Unismuh Makassar umur 6 tahun. (Istimewa/Dok.Unismuh)

Makassar, IDN Times - Tidak ada kata terlambat bagi Mulyoto untuk mengenyam pendidikan. Pria kelahiran Sragen, Provinsi Jawa Tengah ini, jadi mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar pada usia 61 tahun.

Kepala Bagian Humas Unismuh Makassar, Hadi Saputra mengatakan, kisah Mulyoto adalah contoh yang menginspirasi tentang tidak ada kata terlambat untuk belajar. "Semangat yang menyala-nyala, dia membuktikan bahwa pendidikan itu pintu menuju pengetahuan, bahkan di usia yang lebih tua," kata Hadi kepada IDN Times, Kamis (28/9/2023).

1. Unismuh sebut Mulyoto jadi inspirasi

Suasana kampus Unismuh Makassar beberapa waktu lalu. IDN Times/Irwan Idris

Hadi Saputra menyebut Mulyoto terdaftar pada Fakultas Agama Islam (FAI). Dia menganggap kisah Mulyoto jadi mahasiswa baru di usia tidak lagi mudia menjadi inspirasi bagi orang banyak.

"Dia membawa energi dan semangat yang luar biasa bagi sivitas akademika Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah. Kisahnya adalah sebuah kisah inspiratif yang menggugah hati," Hadi menerangkan.

2. Pensiunan Polri, Mulyoto juga sebagai penceramah

Mulyoto, Maba Unismuh Makassar umur 61 tahun juga sebagai penceramah. (Istimewa)

Dalam keterangan tertulisnya kepada IDN Times Sulsel, Mulyoto menerangkan dia merupakan seorang pensiunan Polri. Dia punya tiga anak, masing-masing sedang kuliah S1 dan S2, serta satu lagi lulusan Akademi Kepolisian.

Setelah pensiun sebagai anggota Polri, Muyoto aktif sebagai penceramah. Dia sering berdakwah di sejumlah masjid dan kerap diundang membawakan tauziah serta mengisi pengajian.

"Saya sering khotbah Jumat dan diundang untuk tauziah serta mengisi pengajian. Hal ini buat saya merasa harus menambahkan ilmu agama Islam," ungkap Mulyoto.

3. Mulyoto mengaku diterima dengan baik di kampus Unismuh

Mulyoto (kiri) saat bersama istri hadiri kelulusan anak di Akpol. (Istimewa)

Meski tak lagi muda, Mulyoto mengaku diterima dengan baik di lingkungan Unismuh. Baik itu sesama angkatan, senior, hingga dosen, baik di dalam ruang perkuliahan maupun di luar.

Menurut Mulyoto, dukungan orang di sekitar memberi semangat tambahan baginya. Dia juga apresiasi pendekatannya dosen-dosen di Unismuh yang tidak hanya mengajarkan ilmu agama Islam, tetapi juga nilai-nilai humanis yang mendalam.

"Untuk itu saya yakin dengan mendapatkan ilmu agama, saya dapat memberi manfaat kepada masyarakat. Setiap ilmu yang saya dapatkan adalah amal jariah," terangnya.