Mencalonkan di Pilkada Makassar, Adik Mentan Siap Mundur dari PNS

08 Jan 2020, 18:10 WIB

Irman Yasin Limpo. IDN Times/Aan Pranata

Makassar, IDN Times - Kandidat calon wali kota Makassar Irman Yasin Limpo menyatakan siap mengundurkan diri sebagai pengawai negeri sipil (PNS). Adik Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo itu kini menjabat Staf Ahli Bidang Ekonomi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Pada Rabu (8/1) Irman dilantik sebagai staf ahli, setelah meninggalkan jabatan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda). Jelang Pilkada Makassar 2020 dia semakin serius merencanakan pencalonan, termasuk syarat wajib mundur sebagai aparatur sipil negara (ASN).

“(Akan) mundur sesuai tahapannya. Kapan tahapannya, pasti otomatis (mundur),” kata Irman di Maksasar, Rabu (8/1).

1. PNS wajib mundur setelah penetapan calon

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Seorang PNS wajib mengundurkan diri jika ditetapkan sebagai calon di pemilihan wali kota, bupati, atau gubernur. Soal itu tertuang pada Peraturan KPU Nomor 18 Tahun 2019, yang memuat tentang pencalonan di pilkada.

Pada Pasal 4 ayat (1) disebutkan, setiap warga negara Indonesia dapat mencalonkan diri di pilkada dengan memenuhi sejumlah syarat. Lebih lanjut, pada poin u, calon harus menyatakan secara tertulis pengunduran dirinya dari PNS sejak ditetapkan sebagai calon.

Menurut PKPU 15/2019 tentang tahapan pilkada, pendaftaran bakal pasangan calon dibuka pada 16-18 Juni 2020. Sedangkan penetapan pasangan calon pada 8 Juli 2020, yang jadi batas akhir pengunduran diri bagi yang PNS.

2. Partai pendukung masih sementara dijajaki

Irman Yasin Limpo (empat dari kiri) mengikuti uji kompetensi kandidat kepala daerah di Partai Golkar Sulsel. IDN Times/Aan Pranata

Masih ada waktu enam bulan jelang pendaftaran calon di pilkada Makassar. Sejauh ini, None -sapaan Irman- belum memastikan apa saja partai pendukungnya.

None tengah bersaing pada penjaringan kandidat yang digelar sejumlah partai politik. Dia optimistis bisa memenuhi syarat pencalonan, yaitu didukung gabungan parpol yang minimal punya sepuluh kursi di DPRD Makassar.

“Hampir di semua partai yang membuka pendaftaran, saya juga mendaftar di situ,” ucap None.

3. None enggan buru-buru tetapkan wakil

Ilustrasi surat suara pilkada. IDN Times/Sukma Shakti

Di bursa kandidat wali kota Makassar, None dikaitkan dengan sejumlah nama yang bakal mendampinginya di pilkada kelak. Namun dia menegaskan bahwa hingga kini belum menetapkan bakal wakil.

Dibanding memperhitungkan pendamping, None memilih berkonsentrasi meraih dukungan parpol. Soal wakil jadi urusan belakang, sebab parpol pendukung juga diyakini bakal menyodorkan nama.

“Untuk sekarang, semua kayak main 'puzzle'. Masih dalam posisi ‘bargaining’,” kata dia.