Makassar Bakal Pasang Starlink, Bagaimana Efektivitasnya di Perkotaan?

15 Jul 2024, 15:50 WIB

Ashrawi Muin

Uji coba jaringan internet Starlink di Pulau Barrang Lompo Makassar, Jumat (12/6/2024). (Dok. Humas Pemkot Makassar)

Intinya sih...

Pemerintah Kota Makassar akan pasang jaringan internet Starlink di lorong-lorong wisata dan daerah 3T.
Starlink diharapkan lebih efektif dalam menangkap jaringan internet, mengoptimalkan CCTV, dan menekan aksi kriminalitas di Kota Makassar.
Kecepatan Starlink berkisar antara 20-250 Mbps, lebih baik daripada provider lokal dengan kecepatan rata-rata 100 Mbps. Namun, jaringan kemungkinan ngadat saat terjadi sun spot atau bintik matahari.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar berencana memasang jaringan internet Starlink di lorong-lorong wisata dan daerah 3 T (terluar, terpencil dan tertinggal). Terbaru, Starlink mulai diujicobakan di Pulau Barrang Lompo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (12/7/2024) lalu.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto berniat memasang Starlink karena dianggap lebih efektif, cepat dan kuat di dalam menangkap jaringan internet. Jaringan internet Starlink diharapkan bisa mengoptimalkan CCTV yang ada di setiap lorong untuk menekan aksi kriminalitas di Kota Makassar.

Sebagai tahap awal, Danny berencana mengadakan jaringan internet berbasis satelit tersebut di 10 titik lokasi padat penduduk. Lokasi itu yakni enam pulau di Kecamatan Kepulauan Sangkarrang dan empat lorong wisata di wilayah daratan Kota Makassar.

Lantas, efektifkah Starlink digunakan di perkotaan seperti Makassar?

1. Bisa dipakai di perkotaan

ilustrasi antena satelit Starlink dipasang di atap rumah (Starlink.com)

Terkait efektivitas, Pengamat IT Universitas Hasanuddin (Unhas), Indrabayu, menyatakan bukan masalah jika Starlink digunakan di daerah perkotaan. Itulah kelebihan Starlink karena berbasis satelit sehingga tidak butuh teresterial.

"Starlink itu mau pakai di kota, di lorong, di hutan, daerah remote, it's fun. Itu kelebihannya Starlink karena dia berbasis satelit maka dia tidak butuh teresterial seperti BTS atau fiber optik," kata Indrabayu.

Persoalan mana lebih baik antara Starlink atau provider lokal, Indrabayu menyebut Starlink lebih baik. Starlink bahkan bisa digunakan di area-area non terestrial di mana jaringan internet provider lokal tidak masuk.

"Misalnya Telkomsel tidak masuk, Indosat, semuanya, Starlink malah sebenarnya lebih cocok di situ," kata Indrabayu.

2. Starlink jauh lebih cepat

ilustrasi mencoba kecepatan internet Starlink (pexels.com/Michael Burrows)

Indrabayu menjelaskan kecepatan Starlink berkisar antara 20 sampai 250 Megabit per detik (Mbps). Kecepatan internet rata-rata 100 Mbps saja sudah melebihi kecepatan internet provider lokal.

"Kecepatan paling rendahnya sangat ideal bisa 200-an Mbps . Kalau gimana 100, itu kencang sekali loh. Kalau 100 dibagi ke rumah-rumah itu masih mumpuni. Satu saluran saja bisa meng-cover banyak orang," kata Indrabayu.

Dia menegaskan kecepatan Starlink tidak dipengaruhi apakah ditempatkan di lorong atau tidak. Penempatan Starlink yang penting berada di area terbuka dan tanpa penghalang di atasnya.

"Bisa langsung pancar ke atas tidak ada penghalang. Jadi tidak bisa dipasang ini satelitnya terus di atasnya ada dinding, harus di atas atap yang tembak langsung. Istilahnya line of sight (LOS)," kata Indrabayu.

3. Starlink bisa terganggu bintik matahari

potret pemasangan Starlink secara permanen di rumah (starlink.com)

Secanggih apapun Starlink, jaringan internet milik Elon Musk ini juga punya kelemahan. Kelemahan itu adalah jaringan kemungkinan ngadat ketika terjadi sun spot atau bintik matahari.

Hal ini mengingat Starlink berbasis satelit yang mengarah ke atas. Hanya saja, masalah sun spot tidak terjadi setiap hari.

"Kalau seandainya tinggi sekali bintik hitam matahari melepaskan flare elektromagnetik yang cukup besar itu agak terganggu sama radiasi matahari," kata Indrabayu.