Kursi PKB di Sulsel Naik, Azhar Arsyad: Dulu 51 Kursi, Sekarang 79
- Kenaikan signifikan kursi PKB di Sulsel dalam lima tahun terakhir, dari 51 menjadi 79.
- Kursi di tingkat kabupaten/kota juga meningkat dari 51 menjadi 69, capaian tidak bertumpu pada modal finansial.
- Jabatan wakil kepala daerah dipandang sebagai proses menuju kepemimpinan penuh, dengan pesan kepada kader untuk memandangnya sebagai fase pembelajaran.
Makassar, IDN Times - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan terjadi kenaikan signifikan kursi legislatif serta perluasan pengaruh politik di Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam lima tahun terakhir. Klaim itu disampaikan Ketua DPW PKB Sulsel, Azhar Arsyad, pada Musyawarah Wilayah (Muswil) di Hotel Aryaduta Makassar, Senin (8/12/2025).
Azhar menggambarkan perjalanan partai sebagai kapal yang mengarungi ombak besar menuju dermaga. Dia menyebut dinamika internal dan kompetisi elektoral sebagai bagian dari proses konsolidasi.
"Penting di forum ini saya menyampaikan bahwa dinamika yang terjadi itu tentu mengalami pasang surut ya, tapi alhamdulillah 2019, kursi PKB itu cuma 51. Sekarang ini sudah 79, dengan dua DPR RI," ucap Azhar yang disambut tepuk tangan meriah para kader.
1. Kursi di tingkat kabupaten/kota juga meningkat
Azhar menyebut perolehan kursi DPRD Provinsi Sulsel tetap delapan, tetapi posisi PKB kini menempatkan perwakilan pada unsur pimpinan. Dia mengatakan kursi di kabupaten/kota juga meningkat dari 51 menjadi 69.
"Jadi kita sekarang ini, seluruh anggota DPR itu sudah 79, dengan alhamdulillah juga menempatkan untuk pertama kalinya menempatkan dua kadernya menjadi pimpinan di eksekutif, meskipun masih wakil," kata Azhar.
2. Capaian disebut bukan bertumpu pada modal finansial
Azhar menekankan capaian tersebut tidak lahir dari modal finansial yang besar. Dia menggambarkannya sebagai hasil kerja kader di daerah yang bergerak dengan daya juang sendiri.
"PKB ini sebenarnya kalau kita mau jujur, tidak ada orang kayanya. Jadi modal kita ini adalah modal bagaimana menggembleng semangat sahabat-sahabat semua untuk berjuang," katanya.
3. Jabatan wakil dipandang sebagai proses menuju kepemimpinan
Azhar juga menyampaikan pesan kepada kader di eksekutif untuk memandang posisi wakil kepala daerah sebagai fase pembelajaran. Posisi tersebut digambarkan sebagai bagian dari proses panjang menuju kepemimpinan penuh.
"Modalnya hanya satu, sabar. Kalau Anda bertanya, sampai kapan sabarnya? Tidak ada batasnya, sabar saja. Ada waktunya, Anda akan jadi bupati kalau takdir menghendaki," kata Azhar.
