Kapolda Sulsel Diganti usai Kerusuhan dan Pembakaran Gedung DPRD
- Rusdi Hartono dimutasi sebagai Pati Bareskrim Polri
- Kapolda Sulsel dimutasi usai kerusuhan di Makassar
- Polda sebut mutasi sebagai hal wajar
Makassar, IDN Times - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi terhadap jabatan Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan. Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro ditunjuk menggantikan Irjen Rusdi Hartono.
Irjen Rusdi Hartono diketahui baru menjabat Kapolda Sulsel sekitar enam bulan. Ia menggantikan Irjen Pol Yudhiawan pada 14 Maret 2025 lalu.
Djuhandhani diketahui merupakan perwira lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991. Dia satu angkatan dengan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.
1. Rusdi Hartono dimutasi sebagai Pati Bareskrim Polri
Pergantian Kapolda Sulsel tertuang dalam Surat telegram dengan nomor ST/2192/IX/KEP./2025 tertanggal 24 September 2025. Penunjukan Brigjen Djuhandhani sekaligus menjadi promosi pangkat menjadi jenderal bintang dua alias Inspektur Jenderal (Irjen).
Djuhandhani sebelumnya menjabat Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri. Sedangkan Irjen Rusdi Hartono, lewat mutasi ini, ditempatkan sebagai Perwira Tinggi (Pati) Bareskrim Polri.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, dalam keterangannya menegaskan bahwa mutasi ini merupakan langkah rutin sebagai bagian dari dinamika organisasi.
“Ini merupakan bagian dari proses pengembangan karier dan memperkuat organisasi untuk menjawab tantangan tugas kontemporer dan kedepannya yang semakin terus berkembang untuk memberikan perlindungan dan pelayanan serta mewujudkan Kamtibmas,” ujar Trunoyudo, Jumat (26/9/2025).
Selain jabatan Kapolda Sulsel, mutasi juga menyentuh sejumlah posisi penting lainnya. Setidaknya ada tiga mutasi jabatan Kapolda, antara lain seperti Kapolda Sulteng yang kini dijabat Irjen Endi Sutendi, Kapolda Lampung oleh Irjen Helfi Assegaf, serta Kapolda Kepulauan Bangka Belitung oleh Irjen Viktor T. Sihombing.
2. Kapolda Sulsel dimutasi usai kerusuhan di Makassar
Keputusan mutasi berselang beberapa waktu usai kerusuhan di Makassar pada akhir Agustus 2025 lalu. Dalam serangkaian peristiwa, terjadi pembakaran dua gedung DPRD dan perusakan sejumlah fasilitas publik. Empat orang meninggal dan sejumlah lainnya luka-luka.
Pada peristiwa kerusuhan itu, masyarakat mempertanyakan peran aparat keamanan, terutama kepolisian. Sebab saat itu di lokasi hampir tidak ditemukan aparat berseragam yang berjaga. Polda Sulsel bahkan sempat didugat ganti rugi Rp800 miliar oleh seorang warga karena dianggap lalai menjaga keamanan. Belakangan gugatan itu dicabut.
3. Polda sebut mutasi sebagai hal wajar
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Didik Supranoto, menyampaikan bahwa pergantian kepemimpinan ini merupakan bagian dari pembinaan karier yang sudah terukur di tubuh Polri. Menurutnya mutasi dan rotasi jabatan merupakan hal yang wajar di lingkungan Polri.
"Dengan kepemimpinan baru, kami berharap Polda Sulsel semakin profesional dalam menjaga kamtibmas serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ucap Didik dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/9/2026).
