Kakanwil Kemenag Wakili Presiden Jenguk Korban Kebakaran DPRD Makassar

Makassar, IDN Times - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan Ali Yafid menjenguk Budi Haryadi di ruang ICU Rumah Sakit Primaya Makassar, Selasa (2/9/2025). Budi merupakan salah satu korban terluka dalam kebakaran Kantor DPRD Makassar, pada Jumat (29/8/2025) lalu.
Kakanwil datang sebagai amanat Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Agama Nasaruddin Umar. Ia ditugaskan untuk menyampaikan salam, doa, dan dukungan kepada korban serta keluarganya.
“Sekitar pukul 12 malam saya menerima instruksi Pak Menteri. Sedianya beliau hadir bersama Menhan, namun pagi tadi dibatalkan. Bahkan RI 1 (Presiden Prabowo) sempat dijadwalkan hadir, tetapi batal. Karena itu saya diberi amanah untuk mewakili beliau membesuk korban,” tutur Ali Yafid dalam keterangannya, Selasa.
1. Kakanwil Kemenag doakan Budi segera pulih

Ali Yafid menegaskan, kunjungan ini adalah bukti nyata bahwa negara hadir di sisi rakyatnya yang tertimpa musibah. "Kami membawa salam hangat dari Bapak Presiden Prabowo dan doa tulus dari Bapak Menteri Agama. Negara tidak boleh absen dalam musibah seperti ini. Semoga Pak Budi segera pulih, dan keluarga diberi kekuatan untuk tetap tabah,” ucapnya sembari menyerahkan tali asih kepada keluarga korban.
Kehadiran Ali Yafid disambut jajaran manajemen RS Primaya Makassar. Direktur dr. Merry Monica bersama dr. Ratih Fajarianny dan dr. Christianto Matulatan mendampingi sepanjang kunjungan. Ali Yafid menyampaikan terima kasih atas dedikasi mereka.
“Pelayanan yang diberikan rumah sakit sangat luar biasa. Mudah-mudahan menjadi jalan kesembuhan bagi Pak Budi, dan semoga kejadian seperti ini tidak lagi terulang di Kota Makassar,” tambahnya.
2. Korban masih dalam keadaan kritis

Sementara itu, Direktur RS Primaya, dr. Merry Monica mengungkapkan tentang kondisi pasien yang masih dalam keadaan kritis. “Sudah memasuki hari keempat perawatan intensif, di bawah pengawasan tim bedah saraf dan tim anastesi. Kami mohon doa agar pasien bisa melewati masa kritis ini. Selain medis, kami juga memberikan dukungan psikis agar keluarga tetap kuat,” jelasnya.
dr. Merry Monica mengapresiasi atensi pemerintah atas musibah korban unjuk rasa di gedung DPRD Kota Makassar. “Terima kasih atas kepedulian Bapak Presiden, Kementerian Agama, dan pemerintah daerah. Semoga doa dan dukungan dari semua pihak menjadi kekuatan bagi keluarga, serta menjadikan musibah ini pelajaran berharga bagi kita semua,” kata dia.
3. Sempat beredar kabar Budi meninggal di lokasi saat kejadian

Sebelumnya diberitakan, sempat beredar informasi bahwa empat orang meninggal dalam peristiwa Kantor DPRD Makassar dibakar massa, pada Jumat malam (29/8/2025) lalu. Namun belakangan hasil verifikasi Pemerintah Kota Makassar mencatat korban meninggal berjumlah tiga.
Salah satu korban yang sempat disebut meninggal adalah Budi Haryadi, seorang anggota Satuan Polisi Pamong Praja. Dia meloncat dari lantai empat saat kejadian. Keluarga menyatakan Budi masih hidup dan saat ini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Primaya Makassar akibat luka-luka.
"Kemarin beredar beritanya bahwa korban yang meninggal di kebakaran empat orang, termasuk anak saya. Tolong diluruskan bahwa anak saya belum meninggal. Saya keberatan kalau dibilang meninggal," kata ayah Budi, Saharuddin Daeng Sarring, saat ditemui di Rumah Sakit Primaya, Minggu (31/8/2025).
Daeng Sarring mengatakan, anaknya Budi Haryadi merupakan petugas Satpol PP dengan status pegawai paruh waktu. Di sela kegiatannya, Budi beraktivitas sebagai pengemudi ojek daring.
Saat kejadian DPRD Makassar terbakar, korban sefang bertugas mengantar staf Pemerintah Kecamatan Rappocini untuk mengikuti rapat paripurna.
"Cederanya waktu malam kejadian di kepala. Banyak darah keluar dari hidung, mulut, dan telinga," ucap Daeng Sarring.
Daeng Sarring menerangkan, anaknya tengah dirawat di ICU. Dalam kondisi koma, korban sempat sadarkan diri pada Minggu pagi. Keluarga sempat berinteraksi dengannya.
"Menurut saudaranya yang melihat langsung, tadi pagi sempat tiba-tiba bisa bicara. Dia tanya mana HP saya. Mana anak saya, mana motor, minta diisikan bensin," Daeng Sarring menerangkan.
"Sekarang kondisinya hanya gerak kaki dan tangan. Ini sementara dibawa turun untuk di-scan."