Jelang Pelantikan Presiden, Polisi Patroli Besar di Makassar

Kapolrestabes Kombes Wahyu menerangkan, TNI dan Polri yang mengikutkan Satuan Polisi Pamong Praja, bakal berpatroli memantau kota Makassar secara berkala. Patroli dibagi dalam tiga tim, yang masing-masing berkekuatan seratus orang.

Petugas patroli, sembari memantau kota, juga dikerahkan untuk operasi pencegahan tindak kejahatan atau preventif. Beberapa hari terakhir, Polrestabes Makassar juga menjalankan operasi cipta kondisi dengan sasaran yang sama.

"Sasarannya penyakit masyarakat. Nanti di mana ada (orang) berkumpul, kita berhenti. Kita lakukan kegiatan-kegiatan pemeriksaan," ucapnya.

Polisi dan TNI, kata Kapolrestabes, juga mempersiapkan penjagaan dan pengamanan di Makassar jelang pelantikan presiden. Kedua lembaga ini akan menempatkan personelnya di sejumlah titik strategis yang berpotensi jadi titik kumpul massa.

Namun, sejauh ini, belum ada kepastian soal jumlah aparat yang bakal diturungkan untuk pengamanan. Kapolrestabes juga masih mempertimbangkan, apakah akan meminta bantuan personel dari luar daerah atau tidak.

"Untuk jumlah masih dalam tahap perencanaan. Kita masih mengkaji lokasi-lokasi mana yang harus saya tempatkan (petugas)," kata Kapolresbtabes.

Jelang pelantikan presiden, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menggelar pertemuan di Makassar bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda). Salah satu fokus pembahasan adalah situasi keamanan di Sulsel jelang pelantikan presiden.

Gubernur mengimbau masyarakat Sulsel agar tidak terpancing ikut  dalam gerakan massa. Pasalnya, beredar isu bakal ada gerakan besar di sejumlah kota di Indonesia jelang pelantikan presiden.

“Yang pertama kita mengimbau kepada masyarakat kita untuk tidak ikut-ikutan terpengaruh, misalnya gerakan masyarakat jelang pelantikan presiden. Kita bangun komunikasikan dengan pimpinan perguruan tinggi untuk menjaga stabilitas daerah,” ujar Gubernur.