Jelang Akhir Masa Jabatan, Danny Pomanto Pamit ke Warga Makassar

Selama menjadi wali kota, Danny menilai kota Makassar semakin berkembang seiring laju pembangunan. Menurutnya, kota ini telah menegaskan posisinya sebagai pintu gerbang perekonomian Indonesia di kawasan timur.

Berbagai prestasi yang dicapai pemerintah, kata dia, merupakan hasil dukungan berbagai pihak. Terutama masyarakat yang dianggapnya cerdas dan senantiasa mewujudkan kedamaian. 

“Pembangunan dan prestasi yang telah diukur karena kerja sama yang baik dengan seluruh lapisan masyarakat. Walaupun, banyak yang belum tecapai karena keterbatasan waktu,” ujarnya.

Danny Pomanto yang menggandeng Indira Mulyasari gagal bertarung pada Pilkada Makassar tahun 2018 lalu, setelah didiskualifikasi dari pencalonan. Pilkada akhirnya tanpa pemenang, karena pasangan calon tunggal Munafri Arifuddin - Andi Rahmatika Dewi kalah suara dari kotak kosong.

Pilkada Makassar akan digelar kembali pada 2020. Namun sejauh ini Danny belum memastikan apakah akan kembali mencalonkan diri. Pada beberapa kesempatan, dia menyatakan ingin fokus menjalankan tugas sembari memastikan Pemilu 2019 berjalan lancar di kotanya.

“Makassar barometer pesta demokrasi ini. Mari kita bersama-sama mewujudkan Pemilu dan Pilpres yang damai,” kata Danny.

Masa jabatan Wali Kota Makassar akan berakhir Mei 2019. Sebelum digelar Pilkada, akan terjadi kekosongan pada kepala pemerintahan. Sesuai aturan, Gubernur Sulsel akan menunjuk pejabat wali kota dari pemerintah provinsi. 

Gubernur Nurdin Abdullah, beberapa waktu lalu mengatakan, akan menyeleksi kandidat untuk mengisi posisi tersebut. Dia juga memberi kesempatan kepada setiap pejabat di Pemprov untuk mengajukan diri.