Caleg Difabel Makassar Tak Ingin Aturan Disabilitas Jadi Proyek Semata

Makassar, IDN Times - Pemilihan Umum 2019 jadi gelanggang bagi orang dari beragam latar untuk berebut kursi parlemen. Tak terkecuali kelompok difabel, yang ambil bagian sebagai calon legislator di berbagai daerah.
Di Makassar ada Arnoldus Pandin, calon anggota legislatif dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Dia merupakan caleg difabel daksa dengan kaki kanan polio. Dia masuk daftar calon anggota DPRD Makassar, pada daerah pemilihan III meliputi Kecamatan Tamalanrea dan Biringkanaya.
Caleg bernomor urut 9 ini menyatakan ambil bagian dalam pesta demokrasi agar dapat turun langsung memperjuangkan isu disabilitas. Sebab orang-orang selama ini dititipkan aspirasi di parlemen, menurutnya, tak cukup mewakili kelompoknya.
“Kalau terpilih, roh perjuangan saya adalah Makassar yang ramah disabilitas, baik dalam pelayanan publik maupun pemberdayaan,” kata Noldus dalam perbincangan dengan IDN Times di Makassar, Sabtu (6/4).
1. Noldus berangkat dari latar belakang guru
Noldus, 40 tahun, berasal dari Tana Toraja. Dia mencari nafkah di Makassar sebagai tenaga pengajar di SMA Kristen Soleman sejak tahun 2018.
Alumni Antropologi Universitas Gajah Mada tahun 2004 ini telah berpengalaman jadi guru di sejumlah tempat. Salah satunya di SMA Katolik Cenderawasih, antara tahun 2008 hingga 2010.
Noldus mengaku rutin berkeliling daerah pemilihan untuk bersosialisasi jelang Pemilu. Meski, aktivitasnya cukup rumit karena terkendala finansial dan mobilitas.
“Selama ini saya bersyukur karena sambutan masyarakat cukup antusias,” ujarnya.