Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

BPKA Sulsel Bakal Evaluasi Layanan Usai Viral Video Penumpang Marah di Stasiun Mandai

Kepala Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan, Deby Hospital. (Dok. BPKA Sulsel)
Kepala Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan, Deby Hospital. (Dok. BPKA Sulsel)
Intinya sih...
  • BPKA Sulsel akan mengevaluasi dan memberikan sanksi kepada petugas yang terlibat dalam insiden pelayanan di Stasiun Mandai
  • BPKA juga akan mengevaluasi sistem boarding dan pemeriksaan penumpang di seluruh stasiun wilayah Sulsel untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang
  • Seorang penumpang marah karena anaknya tidak diizinkan naik kereta karena tidak memiliki tiket, hal ini terjadi pada perjalanan Kereta Api Lontara pada tanggal 22 Juni 2025

Makassar, IDN Times - Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan (BPKA Sulsel) menyampaikan permintaan maaf atas insiden pelayanan di Stasiun Mandai, Kabupaten Maros, yang viral di media sosial. BPKA Sulsel menyatakan bahwa insiden ini menjadi perhatian serius.

Dalam pernyataan resminya, Kepala BPKA Sulsel, Deby Hospital, menyatakan pihaknya memahami dan menyesalkan ketidaknyamanan yang dialami oleh penumpang sebagaimana terlihat dalam unggahan media sosial yang beredar. 

"Kami ingin menegaskan bahwa kenyamanan, keselamatan, dan pelayanan yang ramah adalah prioritas utama dalam setiap perjalanan kereta api," kata Deby dalam pernyataan resmi, dikutip pada Rabu (24/6/2025).

1. Bahas evaluasi dan penegakan sanksi kepada petugas

Kereta api Sulawesi Selatan diuji coba terbatas, mulai Sabtu (29/10/2022). (IDN Times/Dahrul Amri Lobubun)
Kereta api Sulawesi Selatan diuji coba terbatas, mulai Sabtu (29/10/2022). (IDN Times/Dahrul Amri Lobubun)

Dari hasil pemeriksaan internal, diketahui bahwa petugas yang terlibat merupakan karyawan dari PT Angkasa Pura Suport (APS) yang bertugas di area layanan sebagai bagian dari tim pendukung operasional. BPKA memastikan evaluasi menyeluruh, termasuk penegakan sanksi kepada petugas jika terbukti melanggar etika atau standar pelayanan.

BPKA juga telah meminta PT APS untuk mengambil langkah korektif, mulai dari pembinaan langsung, penjatuhan sanksi, hingga pelatihan ulang yang menekankan pentingnya pelayanan prima dan keramahan dalam menghadapi pelanggan.

"Kami memastikan bahwa kejadian ini sedang ditangani secara menyeluruh diantaranya penelusuran kronologi secara objektif, evaluasi prosedur pelayanan serta penegakan sanksi disipliner kepada petugas terkait apabila terbukti melanggar standar pelayanan atau etika kerja," kata Deby.

2. Mengevaluasi sistem boarding dan pemeriksaan penumpang di seluruh stasiun

Ilustrasi kereta api Sulawesi Selatan. (Dok. Ditjen Perkeretaapian Kemenhub)
Ilustrasi kereta api Sulawesi Selatan. (Dok. Ditjen Perkeretaapian Kemenhub)

Langkah lain yang ditempuh yaitu evaluasi sistem boarding dan pemeriksaan penumpang di seluruh stasiun wilayah Sulsel. Hal ini bertujuan agar proses pelayanan berlangsung adil, lancar, dan aman bagi semua pengguna jasa serta mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.

Deby mengaku pihaknya menghargai setiap masukan, kritik, maupun perhatian dari masyarakat. Semua itu menjadi bagian penting dari upaya untuk terus memperbaiki dan mengembangkan layanan transportasi publik yang inklusif dan berkualitas.

"Kami juga menghimbau seluruh pengguna jasa kereta api untuk senantiasa mematuhi ketentuan perjalanan, termasuk persyaratan usia anak yang wajib memiliki tiket, guna mendukung keselamatan, ketertiban, dan kelancaran bersama dalam setiap perjalanan," kata Deby.

3. Seorang ibu marah ke petugas karena anaknya dilarang naik kereta

1000953770.jpg
Petugas di Stasiun Mandai tampak tertawa saat dimarahi oleh seorang penumpang usai anaknya ditolak naik kereta karena dianggap tidak memiliki tiket. (Tangkapan layar video)

Sebelumnya, sebuah video beredar memperlihatkan seorang penumpang memprotes petugas karena anak-anak mereka tak diizinkan naik kereta dengan alasan tidak memiliki tiket. Kejadian itu terjadi pada 22 Juni 2025, dalam perjalanan Kereta Api Lontara. 

Keluarga penumpang mengaku telah membeli 30 tiket untuk rute Pangkajene-Barru-Mandai dan kembali ke Pangkajene. Namun, saat tiba di Stasiun Mandai, anak-anak mereka ditahan oleh petugas dan diminta tidak ikut naik karena tidak terdaftar sebagai pemilik tiket. 

Permintaan membeli tiket tambahan ditolak karena disebut sudah habis. Rekaman video tersebut viral setelah diunggah di akun Instagram infokejadian_pangkep. 

Penumpang dalam video menyebut siap membayar agar anak-anaknya tetap bisa ikut. Dia tidak menerima ucapan petugas yang diduga menyarankan agar anak disimpan saja di stasiun.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us