Bertambah Lagi, 94 Pekerja Proyek Apartemen di Makassar Positif COVID

09 Jun 2021, 20:42 WIB

Proyek pembangunan apartemen di Jalan Jenderal Sudirman Makassar, Sulawesi Selatan/Istimewa

Makassar, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Ichsan Mustari, mengklaim kasus COVID-19 pada puluhan pekerja proyek apartemen di Jalan Sudirman Makassar bukan klaster baru.

Menurutnya, cakupan kasus COVID-19 yang menimpa pekerja di sana masih cukup kecil untuk disebut sebagai klaster.

"Bukan klaster sebenarnya karena dia tidak menyebarkan ke Kota Makassar sebenarnya, karena kan langsung diisolasi. Klaster baru itu kalau dia sumber dan dia keluar," ujar Ichsan saat ditemui di Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (9/6/2021).

1. Wisma pekerja disemprot disinfektan

Ilustrasi karyawan menyemprotkan cairan disinfektan di kamar hotel. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Ichsan mengungkapkan pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Satgas setempat untuk mendapatkan laporan lebih lanjut. Namun saat ini Pemkot Makassar telah menangani kasus tersebut dengan melacak kontak erat para pekerja sebelum tersebar lebih jauh.

"Setiap hari wisma pekerja itu didisinfektan. Pekerja-pekerja yang baru datang dari Jawa juga dilarang datang," katanya.

2. Jumlah pekerja yang positif terus bertambah

Ilustrasi corona. IDN Times/Mardya Shakti

Di sisi lain, jumlah pekerja proyek Apartemen Sudirman 31 yang terpapar COVID-19 kembali bertambah. Berdasarkan hasil tes swab PCR, tercatat ada lagi 13 orang pekerja yang terkonfirmasi positif COVID-19.

"Untuk ke-13 orang pekerja, Satgas COVID Hunter Kecamatan Ujung Pandang merujuk ke RS Pelamonia," kata Ketua Satgas Pengurai Kerumunan (Raika) Kota Makassar, Iman Hud.

Iman mengatakan sejauh ini total sudah ada 94 pekerja bangunan yang positif terpapar COVID-19. Sebanyak 57 orang di antaranya dirawat di RS Pelamonia, 35 orang di RS Balai Paru, 1 orang di RS Siloam dan 1 orang isolasi mandiri.

3. Kontak erat terus ditelusuri

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Pemkot Makassar melalui Satgas COVID-19 Hunter terus mencari kontak erat para pekerja itu. Sebab penularan di proyek Apartemen Sudirman dikhawatirkan menjadi klaster penyebaran COVID-19.

Menurut Iman Hud, tidak ada yang bisa menjamin kalau mereka tidak pernah masuk ke kafe, warkop dan tempat publik lainnya. Itulah sebabnya satgas harus terus mencari kontak erat untuk memutus mata rantai penularan virus.

"Logikanya, pasti mereka sudah kontak atau berinteraksi dengan masyarakat setempat. Pekerjanya juga ada pekerja lokal, temasuk yang keluar masuk proyek mengantar material," kata Iman.