Pertemuan industri jasa keuangan Sulsel di Hotel Claro, Senin (3/2). IDN Times/Asrhawi Muin
Berdasarkan data OJK Regional VI Sulampua, hingga Desember 2019, total aset perbankan di Sulawesi Selatan mencapai Rp153,37 trilliun, atau tumbuh 5,67 persen.
Pertumbuhan aset perbankan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga 5,01 persen menjadi Rp99,99 triliun, dan pertumbuhan kredit 2,66 persen dengan nominal Rp123,45 triliun. Di mana kredit bank umum tumbuh 2,52 persen menjadi Rp120,90 triliun dan kredit BPR tumbuh 9,60 persen menjadi Rp2,55 triliun.
Kredit UMKM juga mengalami pertumbuhan positif 2,52 persen dengan pangsa 33,56 persen dari total kredit. Sejalan dengan itu, realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun 2019 mencapai Rp8,18 triliun atau 123,28 persen dari rencana bisnis bank pada awal 2019 sebesar Rp6,64 triliun yang disalurkan kepada 308.057 UMKM, dengan tingkat NPL yang rendah 0,07 persen.
Untuk realisasi KUR, dibandingkan target, juga mengalami peningkatan dari 90,7 persen pada tahun 2017, dan 121,9 persen pada tahun 2018. Di samping itu, penyaluran KUR di Sulawesi Selatan juga mengarah ke sektor produksi yaitu pertanian, perikanan, dan industri pengolahan, dengan pangsa 60,17 persen, dan melebihi target pemerintah, yaitu minimal 50 persen.
Dengan kredit yang terus tumbuh positif, kinerja intermediasi perbankan di Sulawesi Selatan masih terjaga pada level yang tinggi dengan indikator Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai 122,40 persen, lebih tinggi dari LDR perbankan secara nasional 93,55 persen.