Baru Diluncurkan, Bus Trans Sulsel Masih Gratis Sampai Akhir Tahun

Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Andi Erwin Terwo, menjelaskan masa adaptasi ini didukung subsidi senilai Rp16 miliar hingga akhir Desember 2025. Selama periode ini, masyarakat bebas menggunakan bus tanpa membayar.

Saat ini, penetapan tarif masih dikaji. Nantinya, tarif bus hanya dibayar dengan sistem non tunai. Pembayaran tunai tidak tersedia.

"Tentu kita mengikut dulu untuk sementara ini dilakukan pengkajian tarif. Termasuk QRIS kita siapkan. Tidak menerima tunai. Itu untuk mengetahui juga berapa jumlah yang naik. Satu kali tap sudah terhitung satu kali yang naik," kata Erwin.

Bus Trans Sulsel telah melalui masa uji coba sebelum resmi diluncurkan. Selama masa uji coba, Erwin Erwin mengklaim layanan menunjukkan respon masyarakat yang cukup tinggi.

Beberapa hari terakhir, sebutnya, jumlah penumpang tercatat meningkat hingga 200 persen dibanding perkiraan awal. Setiap bus yang disiapkan rata-rata berkapasitas 19 hingga 25 penumpang, namun di lapangan jumlah penumpang sering melebihi kapasitas kursi.

"Rata-rata yang naik hampir ada 40, 50 sampai 60 (orang) . Bahkan terjadi overload sehingga sedikit crowded ya. Ada sedikit masalah dengan armada kami karena mungkin overload sehingga ada 4 armada patah," kata Erwin.

Bus Trans Sulsel beroperasi di dua koridor utama. Koridor I melayani Panakkukang Square-Pelabuhan Galesong dengan 14 bus, sedangkan Koridor II menghubungkan Kampus Universitas Hasanuddin Tamalanrea-Bandara Sultan Hasanuddin-Stasiun Kereta Api Mandai dengan 13 bus.

"Saya kira koridor I dan II ini adalah tindak lanjut Trans Mamminasata. Jadi adapun koridor II ini meliputi mulai dari Panakkukang sampai ke Pelabuhan Takalar. Koridor II mulai dari Unhas sampai Bandara Sultan Hasanuddin. Koridor ini terkoneksi dengan bandara stasiun kereta api, " kata Erwin.