Makassar, IDN Times - Sindikat peredaran uang palsu yang diproduksi di kampus Univeristas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), ternyata berawal di rumah seseorang berinisial ASS yang terletak di Jl Sunu 3, Kota Makassar.
Di rumah ASS, para pelaku mencetak uang dengan alat pencetak uang palsu berukuran kecil. Karena para pelaku ingin mencetak uang palsu dalam jumlah yang besar maka mereka membeli alat cetak berkuran besar dari Surabaya yang dipesan dari Cina.
Alat itu kemudian dibawa ke Perpustakaan UIN Alauddin Makassar saat malam hari menggunakan forklift. Mesin cetak kemudian disimpan di lantai 3 gedung perpustakaan atas persetujuan Andi Ibrahim selaku kepala perpustakaan UIN Alauddin Makassar.