Ada Desa Masuk Kategori Kemiskinan Ekstrem di 5 Daerah Sulsel

Makassar, IDN Times - Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengungkapkan bahwa di daerahnya masih ada desa dengan kategori kemiskinan ekstrem. Dilansir Antara, Gubernur menyebut desa itu terletak di lima kabupaten.
Pada kategori miskin ekstrem, kondisinya tidak dapat memenuhi kebutuhan primer manusia, termasuk makanan, air minum bersih, fasilitas sanitasi, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, dan informasi. Namun Gubernur tidak menyebutkan secara detail desa mana saja yang masuk kategori tersebut.
"Saya rasa bupatinya paham dan aware terkait itu," kata Andi Sudirman pada pertemuan High Level Meeting TPID Provinsi Sulsel, di Makassar, Selasa (12/10/2022).
1. Pemprov siapkan bantuan keuangan

Tanpa menyebut spesifik daerahnya, Gubernur menyebut di Kawasan Ajatappareng memiliki satu desa dengan kemiskinan ekstrem. Di Wilayah Luwu Raya juga terdapat dua desa, di Bosowasi dua desa, lalu di Wilayah Selatan Sulsel satu desa.
Tahun depan, Pemprov Sulsel akan memberikan bantuan keuangan ke sejumlah daerah. Daerah bisa digunakan untuk mendorong desa yang mengalami kemiskinan ekstrem agar jauh lebih produktif.
"Kami sudah mendata, di tahun depan kami akan memberikan bantuan keuangan," katanya.
2. Bupati dimintai masukan soal bantuan

Kepada Bupati maupun Wali Kota, Andi Sudirman meminta masukan terkait apa saja yang mereka butuhkan. Masukan itu perlu untuk disesuaikan dengan bantuan yang nantinya diberikan Pemprov Sulsel.
"Ini kita akan masukkan wilayah ekstrem ini ke bantuan. Intervensi langsung saya minta tolong, para bupati untuk mengindikasi apa yang kami bantukan," ujarnya.
3. Pemda diminta berkomitmen mengendalikan inflasi

Laju inflasi di Sulawesi Selatan (Sulsel) mencapai 1,12 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 112,00 pada Agustus 2022 menjadi 113,25 pada September 2022. Pemerintah setempat pun menyiapkan sejumlah strategi untuk menekan laju inflasi tersebut.
Upaya pengendalian inflasi ini menjadi salah satu bahasan utama dalam high level meeting di Hotel Claro, Selasa (11/10/2022). Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan semua daerah harus bersatu dalam menangani inflasi.
"Penekanannya ini, yang ada kita harus kompak, tidak ada yang lemah atau pun yang superior dalam penanganan inflasi karena ini jamaah. Sulsel mendapatkan TPID terbaik untuk regional Sulawesi 2023 karena kerja sama yang baik," kata Sudirman dalam arahannya.
Ada beberapa hal yang disepakati dalam high level meeting tersebut, termasuk yang menyangkut inflasi. Di antaranya Pemda diharapkan berkomitmen dalam menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo terkait upaya pengendalian inflasi dan menahan daya beli masyarakat.
Sejumlah upaya itu antara lain optimalisasi anggaran seperti APBD, BTT, untuk program pengendalian inflasi dan belanja wajib 2 persen Dana Transfer Umum untuk program antisipasi dampak inflasi.
Kemudian, Pemda juga diharapkan dapat terus berinovasi dalam pengendalian inflasi yaitu di antaranya melalui KAD (Kerja sama Antar Daerah) dan Urban Farming. Kesepakatan bersama 24 kabupaten/kota di Sulsel terkait KAD perlu ditindaklanjuti hingga tahap operasionalisasi.
Selain itu, program urban farming melalui program mandiri benih juga perlu didukung untuk mendorong ketersediaan pasokan.