Makassar, IDN Times - Tiga pendaki asal Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), Tantan Trianaputra (56), Maman Permana (49), dan Yudiana (46), dilaporkan hilang saat melakukan ekspedisi di Gunung Balease, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Ketiga pendaki dari komunitas Jarambah QC Tasikmalaya itu, awalnya merencanakan ekspedisi mulai 6-19 November di Gunung Balease, Kecamatan Bone-bone dengan rencana turun di Desa Tamboke, Kecamatan Sukamaju, pada Rabu (20/11/2024).
Namun hingga waktu ekspedisi berakhir, ketiganya tak kunjung tiba ke desa di kaki Gunung Balease. Mereka diketahui berencana melakukan pendakian di tiga gunung, yakni Toelangi, Balease, dan Kabentonu.
Sebelum hilang kontak, mereka sempat mengirimkan video ke pihak kepolisian setempat, menunjukkan ketiganya menggunakan penutup kepala untuk melindungi diri dari serangan tawon.
Kordinator Siaga SAR Luwu Utara, Arhamdiansyah, mengatakan pencarian terhadap ketiga pendaki tersebut terus dilakukan bersama tim gabungan. Namun, hingga saat ini mereka belum ditemukan.
"Hari ini kami masih terus melakukan pencarian bersama tim SAR gabungan, yang dibagi menjadi dua kelompok dengan menyusuri jalur Tambokke dan jalur Bantimurung. Namun, hingga saat ini hasil pencarian masih nihil," kata Arhamdiansyah, Minggu (24/11/2024).
Sementara itu, Ketua Arpala Lutra, Pito, menuturkan, pesan terakhir salah satu pendaki, Maman Permana, menginformasikan posisi terakhir mereka di Pos 4 Gunung Balease.
"Kami merujuk pesan terakhir dari ketiga pendaki tersebut. Posisi mereka ada di Pos 4. Sampai hari ini, empat anggota Arpala dan satu orang Korspala sudah masuk ke Gunung Balease," ujarnya.
Dia mengungkapkan, selama tim pencarian masuk ke Gunung Balease, belum ada informasi mengenai keberadaan ketiga pendaki asal Tasikmalaya yang hilang.
"Pendaki yang masuk juga sudah berumur. Kami berpikir jika mereka bergerak, pasti sudah bertemu dengan tim kami yang naik. Meskipun jalannya pelan-pelan, hingga hari ini belum ada kabar dari tim yang sudah masuk," tuturnya.
Berdasarkan informasi yang diterima, posisi terakhir para pendaki tersebut diketahui berada sekitar 400 meter dari pos empat dalam kondisi sehat, dengan tujuan melanjutkan perjalanan menuju Desa Tambokke, Kabupaten Luwu Utara.
Namun, hingga tanggal 20 November 2024, komunikasi dengan ketiga pendaki tersebut terputus, sehingga pihak terkait menerima laporan dari kelompok pencinta alam setempat dan segera melakukan pencarian.