116 Orang dalam Lapas Perempuan Bollangi Gowa Positif Corona, 6 Balita

23 Jun 2020, 20:05 WIB

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Makassar, IDN Times - Jumlah kasus positif COVID-19 di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Bollangi, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, bertambah menjadi 116 kasus. Dari jumlah tersebut, 6 orang di antaranya merupakan balita.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Devisi Permasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham Sulsel, Taufiqurrakhman, saat serah terima jabatan Kepala Lapas Narkotika Bollangi, Selasa (23/6).

"Hingga kini 116 warga binaan wanita yang positif COVID-19, enam orang diantaranya adalah bayi, pasti jumlah ini akan bertambah karena kami melakukan rapid test dan tes swab," kata Taufiqurrakhman.

1. Kasus meningkat seiring dengan penelusuran kontak

Ilustrasi swab test. Dok. Kementerian BUMN

Taufiqurrakhman menyebutkan, jumlah positif sebanyak itu didapatkan setelah pihaknya melakukan rapid test dan tes swab terhadap semua warga binaan yang ada di Lapas Bollangi.

Dia menjelaskan, rapid test dan tes swab ini dilakukan untuk melakukan tracing terhadap warga binaan yang terakhir melakukan kontak dengan penderita COVID-19 yang pertama di lapas tersebut.

"Tes dilakukan setiap hari atas permintaan pimpinan untuk melakukan tracing kontak terhadap warga binaan Lapas Wanita Kelas II A Bolangi ini," jelas Taufiqurrakhman.

2. Penularan di dalam lapas diduga karena kondisi berkerumun

IDN Times/ Muchammad

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan juga menyebut kasus di lapas ini cukup tinggi mengingat ada 244 orang warga binaan di lapas tersebut. Menurut Adnan, tingginya kasus di lapas ini dikarenakan kondisi di dalam lapas yang berkerumun.

"Untungnya kami mampu mengidentifikasi satu orang lalu dilakukan pemeriksaan ke semua sehingga kami tahu berapa orang warga binaan yang terjangkit COVID-19," kata Adnan.

3. Warga binaan yang positif COVID-19 akan dikembalikan ke lapas setelah sembuh

Ilustrasi pasien sembuh dari COVID-19. ANTARA FOTO/FB Anggoro/aww.

Saat ini, kata Adnan, warga binaan yang positif COVID-19 namun dalam kategori orang tanpa gejala (OTG) dikarantina di hotel, sementara warga binaan yang memiliki gejala klinis dirawat di rumah sakit rujukan.

"Nanti jika warga binaannya telah dinyatakan sembuh, maka akan dikembalikan ke dalam lapas," katanya.