Gara-gara Kuda, Ayah dan Anak di Jeneponto Jadi Korban Pembacokan

Ayah kritis dan anaknya meninggal dunia

Makassar, IDN Times - Seorang ayah dan anaknya baru-baru ini menjadi korban penganiayaan berat sejumlah orang di Desa Datara, Kecamatan Bonto Ramba, Kabupaten Jeneponto. Keduanya adalah Mantari Daeng Nuntung (60) dan anaknya, Ambo (30).

Mereka dianiaya menggunakan batu dan senjata tajam (Sajam) pada Senin (4/11), oleh sejumlah orang yang sementara dikejar oleh pihak Kepolisian.

Kasat Reskrim Polres Jeneponto AKP Boby Rachman mengungkapkan, penganiayaan dipicu kesalahpahaman terkait dugaan pencurian kuda milik korban oleh seorang lelaki bernama Rani.

“Ayah dan anak ini mencari kudanya, dikira dicuri. Ternyata ditemukan di tempat yang sama dengan kudanya warga itu (Rani) dengan kudanya yang dua orang ini (korban),” kata Boby kepada IDN Times saat dikonfirmasi, Selasa (5/11).

1. Dugaan pencurian itu berujung pembacokan terhadap ayah dan anak

Gara-gara Kuda, Ayah dan Anak di Jeneponto  Jadi Korban PembacokanDok. IDN Times/Istimewa

Saat kudanya ditemukan, kedua ayah dan anak ini sempat terlibat cekcok dengan Rani. Warga yang melerai mencoba menawarkan solusi agar persoalan ini diselesaikan dan dimediasi oleh kepala dusun setempat.

Namun dalam perjalanan ke rumah kepala dusun di Dusun Batu-batua, Desa Datara, kata Boby, keduanya tiba-tiba dikeroyok oleh massa. Korban dilempari dengan batu hingga dibacok. Akibatnya sang ayah kritis dan anaknya tewas dalam perjalanan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jeneponto.

“Massa, yang belum kita ketahui identitasnya tiba-tiba menyerang dua orang itu. Tempat Kejadian Perkara (TKP) di desa yang sama. Yang satu luka berat dan yang satu anaknya meninggal dunia,” terangnya.

2. Pelaku penganiayaan masih diselidiki

Gara-gara Kuda, Ayah dan Anak di Jeneponto  Jadi Korban Pembacokan(Ilustrasi) IDN Times/Sukma Shakti

Boby mengatakan, saat ini pihaknya masih menyelidiki siapa pelaku yang menganiaya kedua korban. Termasuk mengumpulkan bukti-bukti dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi lainnya.

Sang ayah masih menjalani perawatan intensif di RSUD Jeneponto. Pihaknya belum bisa mengambil keterangan dari korban. “Belum sama sekali kita ketahui identitas masyarakat siapa yang menyerang kedua orang itu. Tapi sampai sekarang masih kita selidiki,” Boby menambahkan.

Baca Juga: Penganiayaan Bermotif Cemburu, Dua Kakek di Jeneponto Tewas

3. Polisi mengantisipasi konflik susulan

Gara-gara Kuda, Ayah dan Anak di Jeneponto  Jadi Korban PembacokanIDN Times/Sukma Shakti

Lebih lanjut kata Boby, pengamanan ketat sejauh ini terus dilakukan di sekitar lokasi kejadian. Kondisi itu merupakan bentuk antisipasi untuk mencegah terjadinya konflik susulan. Mengingat kejadian ini berpotensi menimbulkan kemarahan dari pihak keluarga korban.

“Sampai sekarang kita tetap masih tangani dan mencari siapa pelakunya. Termasuk memberikan masukan kepada keluarga kedua orang (korban) untuk kasus ini dipercayakan ditangani oleh kami, Polres Jeneponto,” pungkasnya.

Baca Juga: Mencuri Kuda di Jeneponto, Pria Ini Terancam 7 Tahun Penjara

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya