Petugas Mendata Seluruh Pelayat Jenazah Pasien PDP Corona di Kolaka

Jenazah korban yang dibungkus plastik dibuka

Makassar, IDN Times - Sebuah video jenazah seorang warga di Kolaka, Sulawesi Tenggara baru-baru ini viral di media sosial. Pasalnya, jenazah korban yang merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) terkait virus corona (COVID-19) dibawa pulang oleh pihak keluarga ke rumah duka.

Dalam video tersebut terlihat tubuh korban yang telah ditutupi plastik bening oleh pihak rumah sakit Bahterahmas, Kendari, dibuka oleh sejumlah keluarga dan kerabat yang datang melayat.

Meski begitu, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Kolaka, dr. Muhammad Haris mengatakan, keluarga dan kerabat yang melakukan kontak langsung dengan korban belum dikategorikan orang dalam pemantauan (ODP).

"Karena belum ada konfirmasi apakah hasil (tes laboratorium) positif atau bukan," jelas Haris kepada IDN Times melalui sambungan telepon dari Makassar, Rabu (25/3) malam.

1. Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kolaka mengamati keluarga dekat korban

Petugas Mendata Seluruh Pelayat Jenazah Pasien PDP Corona di KolakaIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Haris mengatakan, pihaknya masih terus memantau keluarga dan kerabat yang pernah melakukan kontak langsung dengan korban yang meninggal dunia pada Senin (23/3) lalu.

"Kalau keluarga dekat yang mengikuti selama dirawat di Bahteramas dan ada gejala maka akan dimasukkan sebagai ODP," tambah Haris.

2. Seluruh pelayat dan pengantar jenazah korban telah didata

Petugas Mendata Seluruh Pelayat Jenazah Pasien PDP Corona di KolakaIlustrasi virus corona. IDN Times/Sukma Shakti

Untuk mengantisipasi munculnya pasien baru terkait virus corona, petugas di Kolaka, jelas Haris, telah melakukan pendataan setiap orang yang hadir di rumah korban.

"Gugus tugas COVID-19 Kolaka telah melakukan pendataan ke seluruh orang yang melayat maupun ke tempat penguburan," Haris menerangkan.

3. Rumah sakit Bahteramas Kendari menyayangkan sikap keluarga korban

Petugas Mendata Seluruh Pelayat Jenazah Pasien PDP Corona di KolakaIlustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Kepada IDN Times, Bagian Humas RS Bahterahmas, Masyita, mengatakan, jenazah korban sejatinya ditangani sesuai standar penanganan terkait COVID-19.

"Kita sudah informasikan keluarganya. Tapi tetap juga keluarganya nekat (ambil jenazah). Kita sudah sesuaikan dengan aturan COVID-19. Bagaimana seharusnya diperlakukan (jenazah). Kita hanya bisa berdoa mudah-mudahan negatif."

4. Korban meninggal memiliki riwayat perjalanan umrah pada Februari lalu

Petugas Mendata Seluruh Pelayat Jenazah Pasien PDP Corona di KolakaIlustrasi. Sebagian penumpang merupakan jemaah umrah dari berbagai daerah di Kaltim. (IDN Times/Mela Hapsari)

Berdasar informasi yang dihimpun pihak RS Bahteramas Kendari, korban memiliki riwayat perjalanan keluar negeri. Pertengahan Februari 2020 lalu, perempuan berusia 34 tahun itu, kata Masyita, baru saja pulang dari ibadah umrah di Arab Saudi.

Beberapa hari setelah tiba di Kolaka, pasien dikabarkan mengeluhkan kondisi sakit sebelum berinisiatif untuk memeriksakan kondisinya ke RS Bhayangkara Kendari.

Dari hasil pemeriksaan lanjutan di RS Bahteramas, pasien disebutkan terpapar bronkitis pneumonia (BP). "Direktur juga sudah mengeluarkan pernyataan itu (BP), jadi saya tidak boleh bertentangan dengan itu. Saya hanya menyampaikan dan meneruskan betul seperti itu," ungkap Masyita.

Pihak medis rumah sakit berkoordinasi dengan petugas dinas kesehatan setempat, juga telah melakukan pemeriksaan swab dengan mengambil sampel cairan tubuh pasien. Hingga kini, pihak rumah sakit, menurut Masyita, masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari Litbangkes di Jakarta untuk menentukan pasien positif virus corona atau tidak.

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya