Pesawat Rakitan Montir Asal Pinrang Jalani Percobaan Meluncur, Keren!

Pesawat buatau Haerul jalani percobaan meluncur di darat

Makassar, IDN Times - Pesawat buatan Haerul, pria asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), tidak lama lagi bisa terbang dengan sempurna. Pengembangan pesawat itu dibantu oleh tim dari Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.

Pihak Unhas melalui Tim Pendampingan Pesawat Haerul (PPH), pada Sabtu, 23 April kemarin, sukses menggelar Uji Taxi atau percobaan meluncur di darat. Uji Taxi dilakukan di Kampus Fakultas Teknik, Kabupaten Gowa.

Pada proses Uji Taxi, Pesawat Haerul dikemudikan oleh Ansory Gemmy, seorang pilot dari Pabrik Gula Camming, Kabupaten Bone. Ansory berpengalaman menerbangkan pesawat sejenis, untuk keperluan penyemprotan tanaman tebu di kawasan perkebunan.

1. Rancangan pesawat Haerul semakin sempurna

Pesawat Rakitan Montir Asal Pinrang Jalani Percobaan Meluncur, Keren!Uji coba pesawat buatan Haerul, pria asal Pinrang, Sulawesi Selatan, Sabtu (23/4/2022). Dok. IDN Times/Humas Unhas

Ansory menilai, rancangan pesawat Haerul semakin sempurna. Pesawat dapat bergerak cukup mulus, dan dapat dikendalikan dari kokpit dengan baik. Tenaga yang dihasilkan juga telah memadai. Dirinya yakin pesawat ini dapat segera diterbangkan.

“Saya kira yang perlu dilengkapi adalah panel-panel kokpit, seperti penunjuk putaran mesin, penunjuk kecepatan, dan lain-lain. Jika peralatan tersebut telah terpasang, maka ijin untuk uji terbang dapat segera diajukan,” kata Ansory dalam keterangan pers, Minggu (24/4/2022).

2. Masih tunggu perangkat tambahan

Pesawat Rakitan Montir Asal Pinrang Jalani Percobaan Meluncur, Keren!Uji coba pesawat buatan Haerul, pria asal Pinrang, Sulawesi Selatan, Sabtu (23/4/2022). Dok. IDN Times/Humas Unhas

Ketua Tim PPH Fakultas Teknik Unhas, Nasaruddin Salam, menjelaskan bahwa saat ini perangkat instrumen yang dimaksud sedang proses pemesanan dari Singapura. Pihaknya berharap dalam waktu tidak terlalu lama, panel-panel dimaksud akan segera tiba. Selama ini pihaknya fokus pada aspek aerodinamika dari pesawat, untuk memastikan keseimbangan dan kesiapan terbang.

“Secara umum, kondisi pesawat ini telah mencapai lebih 90%. Kami memperhatikan betul aspek aerodinamikanya, sebab aspek terpenting dari pesawat itu bukan hanya bisa terbang, tapi juga bisa mendarat kembali dengan sempurna dan aman,” kata Nasaruddin.

Baca Juga: Keren! Pesawat Ultralight Buatan Haerul Pinrang Bakal Uji Terbang

3. Pesawat yang dikembangkan Unhas berhasil sampai Uji Taxi

Pesawat Rakitan Montir Asal Pinrang Jalani Percobaan Meluncur, Keren!Uji coba pesawat buatan Haerul, pria asal Pinrang, Sulawesi Selatan, Sabtu (23/4/2022). Dok. IDN Times/Humas Unhas

Rektor Unhas, Dwia Aries Tina Pulubuhu mengungkapkan rasa bangga atas berhasilnya Uji Taxi Pesawat Haerul. Setiap kali berkunjung ke kampus FT Unhas, selalu ada kemajuan pesawat ini. Menurut laporan dari Tim PPH FT Unhas, ini adalah satu-satunya pesawat yang berhasil mencapai tahap Uji Taxi dari seluruh kampus di Indonesia.

“Ada beberapa kampus yang juga mengembangkan pesawat, namun belum ada yang sampai pengujian langsung. Meskipun nanti saya sudah bukan Rektor, in syaa Allah saya akan hadir menyaksikan juga Uji Terbang yang rencananya akan dilakukan di landasan pacu Malimpung, di Kabupaten Pinrang,” kata Dwia.

Tim PPH FT Unhas merupakan inisiatif yang diambil oleh Unhas untuk mendampingi penyempurnaan pesawat yang dikembangkan oleh seorang pemuda Pinrang pada awal 2020. Proses pendampingan telah berlangsung selama dua tahun.

Baca Juga: Belajar dari Youtube, Montir di Pinrang Berhasil Rakit Pesawat Terbang

4. Haerul merakit pesawat selama dua bulan

Pesawat Rakitan Montir Asal Pinrang Jalani Percobaan Meluncur, Keren!Haerul, warga Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan, bersama dengan pesawat buatannya. IDN Times/Istimewa

Haerul (36), merupakan warga asal Kelurahan Pallameang, Kecamatan Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Laki-laki yang berprofesi sebagai montir itu berhasil merakit sebuah pesawat berjenis ultralight hingga benar-benar mampu mengudara setelah lima kali melakukan uji coba pada 2020 lalu. Dia mengaku pesawat kecil itu dirakitnya kurang lebih selama 2 bulan.

"Pertama kali uji coba itu banyak kendala karena lokasi untuk terbang kan sangat sempit sehingga angin dari pantai itu agak kencang. Jadi, setelah pesawat lepas landas, angin kencang dari samping sehinga (pesawat) miring," kata Haerul kepada IDN Times pada Kamis, 16 Januari 2020 silam.

Baca Juga: Dibantu Unhas, Pesawat Rakitan Haerul Segera Mengangkasa

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya