ODGJ Diduga KKB Tewas Ditembak Aparat di Puncak Jaya

Korban sempat menodongkan benda mirip senpi ke arah aparat

Puncak Jaya, IDN Times – Seorang pria bernama Tendeir Telenggen (26) tewas ditembak aparat kepolisian di Kampung Wuyukwi, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Selasa (31/10/2023).

Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara, menjelaskan bahwa peristiwa penembakan tersebut terjadi lantaran anggota Polsek Mulia mencurigai korban sebagai bagian dari anggota KKB.

Dikatakan bahwa pada saat itu, korban terlihat sedang melintas di depan pos sembari membawa benda yang diduga senjata api. Dari situ, korban kemudian dibuntuti hingga ke Kampung Wuyukni.

Setibanya di SMU Negeri 1 Mulia, anggota kepolisian telah berupaya secara persuasif memanggil korban untuk mengambil benda yang diduga senjata api tersebut. Akan tetapi, korban malah melarikan diri.

”Saat dipanggil, yang bersangkutan melarikan diri sehingga anggota kami memberikan tembakan peringatan ke udara sebanyak 4 kali. Namun, yang bersangkutan tetap melarikan diri ke arah perumahan,” jelas Kuswara melalui siaran pers yang diterima IDN Times, Sabtu (6/11/2023).

Baca Juga: Modus Beli Rokok, OTK Tembak Pedagang di Puncak Jaya

1. Korban todong benda mirip senpi ke aparat

ODGJ Diduga KKB Tewas Ditembak Aparat di Puncak JayaIlustrasi penembakan (IDN Times/Arief Rahmat)

Dilanjutkan bahwa ketika sampai di kompleks perumahan, korban tiba-tiba menodongkan benda yang menyerupai senjata tersebut ke arah aparat. Sontak aparat langsung melepaskan tembakan terukur ke arah korban.

”Setelah penembakan itu, anggota kami mendatangi lokasi perumahan dan menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia. Dan setelah diperiksa, ditemukan satu benda yang diduga senjata api ataupun pistol tadi. Namun, (pistol tersebut) terbuat dari plastik,” ujarnya.

Lebih lanjut Kapolres menyebutkan bahwa pasca peristiwa penembakan itu, pihaknya telah memerintahkan Kasie Propam untuk melakukan penyelidikan.

”Saya sudah perintahkan Kasie Propam untuk melakukan pemeriksaan terhadap anggota yang melakukan penembakan. Kita siap mengusut tuntas kasus tersebut,” tuturnya. 

2. Korban mengalami gangguan jiwa

ODGJ Diduga KKB Tewas Ditembak Aparat di Puncak JayaKapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara. (IDN Times/Istimewa)

Sementara dari hasil penyelidikan dan keterangan keluarga, ternyata korban merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). "Saat ini propam sudah melakukan pemeriksaan terhadap anggota yang terlibat penembakan dan juga sejumlah saksi,” kata Kapolres.

Kapolres berjanji akan mengusut tuntas kasus ini. Ditegaskan, bilamana tindakan anggotanya tidak sesuai prosedur maka yang bersangkutan akan diproses hukum.

"Kami juga telah berkoordinasi dengan Pemda Kabupaten Puncak Jaya, Tokoh Agama, dan Tokoh Pemuda terkait dengan permasalahan ini dan diharapkan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Puncak Jaya agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi dengan berita-berita yang belum tentu kebenarannya sehingga nantinya situasi kamtibmas di wilayah hukum Kabupaten Puncak Jaya dapat terus terjaga," ucap AKBP Kuswara.

Untuk diketahui, pada hari yang sama dengan insiden ini, terdapat juga peristiwa penembakan oleh KKB atau dikenal juga dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang mengakibatkan seorang pemilik kios meninggal dunia.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, saat ditanyai apakah kedua peristiwa tersebut masih saling berkaitan, Benny menjawab dengan singkat, "benar."

3. Kronologi versi TPNPB-OPM

ODGJ Diduga KKB Tewas Ditembak Aparat di Puncak JayaJuru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom. (IDN Times/Istimewa)

Pada kasus penembakan terhadap pedagang, Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menyatakan bahwa TPNPB Kodap XVIII Ilaga bertanggung atas peristiwa tersebut.

"Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Mereka Kodap XVIII Ilaga bertanggung jawab atas pembunuhan satu anggota intelijen, orang Batak, yang menyamar sebagai penjaga kios di Kabupaten Puncak, Distrik Mulia pada tanggal 31 Oktober 2023," ujar Sebby melalui keterangan tertulis, Rabu (1/11/2023). 

Dijelaskan bahwa kronologi peristiwa itu bermula ketika seorang warga sipil Papua yang mengalami gangguan jiwa membawa pistol mainan dan bermain di sekitar kios korban.

"Lalu sontak Intel penjaga kios mengeluarkan pistol asli dan menembaki orang gila tersebut. Kemudian pasukan TPNPB masuk mengurung sekitar tempat tinggal pelaku dan menembak mati pelaku yang menyamar sebagai penjaga kios," jelas Sebby.

Atas kejadian ini, Sebby menegaskan kepada para warga pendatang untuk segera mengosongkan wilayah Distrik Mulia.

"Untuk itu, segera warga sipil yang datang cari makan di Mulia, kosongkan wilayah. Jika tidak, kami siap eksekusi semua masyarakat pendatang yang datang cari makan di seluruh wilayah konflik dan lebih khususnya di Mulia," pungkasnya.

Baca Juga: Dampak Perubahan Iklim, Salju Abadi Puncak Jaya Kian Mengkawatirkan

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya