Kericuhan di Puncak Jaya Reda, Pj Bupati Sebut Situasi Sudah Kondusif

Korban yang dirawat akan ditanggung Pemda hingga sembuh

Intinya Sih...

  • Pemda Puncak Jaya tanggung biaya rawat korban hingga sembuh pasca kericuhan di RSUD Mulia.
  • Keluarga korban dan pihak adat sepakat kota aman, spontanitas aksi kericuhan dipengaruhi tradisi adat Suku Lani.
  • Warga diminta kembali beraktivitas normal, jam operasional usaha dan ojek ditentukan, pelaku kejahatan akan ditindak hukum.

Puncak Jaya, IDN Times – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah, melakukan upaya pencegahan dan pemulihan pasca kericuhan yang terjadi pada Rabu, 17 Juli 2024 lalu di depan RSUD Mulia.

Rapat pemulihan kondisi keamanan tersebut dilakukan melalui mediasi antara TNI-Polri dan keluarga korban yang difasilitasi Pemda setempat di kediaman Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Puncak Jaya, Pagaleme, Kamis (18/7/2024) sekitar pukul 15.24 WIT.

"Rapat dilaksanakan setelah tim mediasi melakukan pertemuan dan klarifikasi kronologi di lokasi kedukaan, Distrik Muara, yang disepakati untuk damai," ujar Pj Sekda, Yubelina Enumbi, dalam laporannya yang ditujukan ke Menteri Dalam Negeri.

Baca Juga: Kericuhan di Puncak Jaya, Warga Bakar Mobil Pejabat TNI-Polri

1. Situasi Kota Mulia dipastikan kondusif

Kericuhan di Puncak Jaya Reda, Pj Bupati Sebut Situasi Sudah KondusifApi melahap sejumlah kendaraan yang berada di depan RSUD Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Rabu (17/7/2024). (IDN Times/Istimewa)

Sementara pada pertemuan antara Pemda, TNI-Polri, keluarga korban penembakan, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan Kerukunan Warga Nusantara FSN, telah disepakati bahwa kondisi Kota Mulia per hari Kamis (18/7/2024) secara resmi dinyatakan aman dan kondusif.

Di kesempatan itu, keluarga korban penembakan pun menjelaskan bahwa kericuhan yang terjadi di sekitar RSUD adalah murni aksi spontanitas yang tidak direncanakan.

Hal itu dipastikan terjadi lantaran dipengaruhi tradisi adat istiadat Suku Lani yang mana merupakan bentuk ekspresi ketika ada keluarga yang dihormati atau dicintai meninggal dunia dengan cara yang tidak wajar.

Dari pihak Forkompimda sendiri mengucapkan turut berduka cita yang mendalam atas kejadian yang mengakibatkan kerugian material dan korban jiwa baik dari masyarakat orang asli Papua (OAP) maupun warga nusantara di Puncak Jaya.

"Sikap pemerintah sama sekali tidak membeda-bedakan warga OAP maupun non OAP. Semua sama adalah masyarakat Puncak Jaya," tutur Pj Sekda.

"Meski ada aksi pengrusakan karena alasan adat, hal demikian habis saat itu saja. Jika terjadi aksi pelemparan, itu hal biasa dan berlangsung hanya hari itu saja. Tidak berlanjut sampai esok," imbuhnya.

2. Minta masyarakat kembali ke rumah

Kericuhan di Puncak Jaya Reda, Pj Bupati Sebut Situasi Sudah KondusifApi melahap sejumlah kendaraan yang berada di depan RSUD Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Rabu (17/7/2024). (IDN Times/Istimewa)

Dia juga mengimbau kepada warga masyarakat yang belakangan mengamankan diri di Mapolres dan Makodim 1714/PJ agar dapat kembali ke kediaman masing-masing. Segala aktivitas di Puncak Jaya pun dapat kembali berjalan seperti biasanya.

"Untuk aktivitas usaha sudah bisa buka sesuai jam operasional yang sudah ditentukan sesuai Surat Edaran Bupati dengan batas sampai jam 17.00 WIT. Kemudian untuk ojek batas operasional sampai jam 17.00 WIT di dalam kota saja. Tidak boleh melewati batas kota yang sudah ditentukan selama 1-2 bulan ke depan," tandas Pj Sekda.

Ditegaskan, apabila setelah ini masih terdapat aksi kejahatan, maka pelaku yang melakukan gangguan dengan melakukan penodongan dianggap sebagai kejahatan dan akan ditindak secara hukum.

"Dan dari pihak keluarga korban menyatakan tidak ada kaitan dengan kejadian kemarin," lanjutnya.

Di sisi lain, seluruh masyarakat diminta agar tetap waspada dan aparat diminta untik merutinkan patroli senjata tajam.

3. Minta masyarakat ikuti aturan

Kericuhan di Puncak Jaya Reda, Pj Bupati Sebut Situasi Sudah KondusifApi melahap sejumlah kendaraan yang berada di depan RSUD Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Rabu (17/7/2024). (IDN Times/Istimewa)

Senada dengan itu, Pj Bupati Puncak Jaya, Tumiran, juga meminta masyarakat untuk mengikuti arahan yang telah ditetapkan terkait jam operasional.

"Kalau masyarakat kita diminta membuka operasional jualan sampai jam 5, ya kita harus ikuti itu demi keselamatan kita semua. Terutama teman-teman kita yang berprofesi sebagai ojek, untuk sementara waktu, kita mencari di dalam kota saja. Cukup sudah kejadian ini menjadi pelajaran untuk kita," tutur Tumiran kepada warga masyarakat nusantara selepas salat Jumat di Masjid Al-Mujahidin Mulia.

Dengan selesainya kejadian ini, Tumiran meminta kepada semua pihak untuk dapat beraktivitas seperti biasa demi membangun kembali perekonomian di Kabupaten Puncak Jaya.

"Kita ini datang ke sini selain mencari sesuatu, kita juga sebenarnya membawa sesuatu. Kita mencari kehidupan di sini, tetapi juga kita membawa kehidupan. Oleh karena itu, bagaimana kita bisa menghidupkan perekonomian di daerah, ya saya minta kepada kita semua, mari kita bersatu padu, bergandengan tangan membangun kembali, merajut kembali pemerintahan yang kemarin sempat terjadi gangguan," pintanya.

Kepada ASN, Tumiran menegaskan agar tetap bekerja dan melaksanakan pelayanan sesuai tugas pokok masing-masing.

"Pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pembinaan masyarakat tetap berjalan. Kondisi apapun penyelenggaraan pemerintahan harus tetap berjalan," tegasnya.

Teruntuk TNI-Polri, Tumiran mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan upayanya selama ini dalam menciptakan keamanan serta kenyamanan bagi masyarakat di Puncak Jaya.

"Kejadian kemarin kita jadikan suatu pelajaran buruk yang tidak perlu kita ulangi lagi dan ke depan yang harus kita pikirkan bagaimana kita bisa menindak sesuai dengan prosedur, protap yang ada sehingga tidak lagi terjadi seperti hal-hal yang sudah-sudah. Beberapa kali sudah kejadian seperti ini dan efeknya adalah masyarakat sipil kita," katanya.

Baca Juga: Bantah TNI, OPM:Tiga Korban Tewas di Puncak Jaya Warga Sipil

4. Ajak masyarakat saling menghargai

Tumiran juga mengajak masyarakat untuk saling menghargai sesama dan menghormati adat istiadat yang ada di Kabupaten Puncak Jaya.

"Kita datang ke sini, ya istilahnya di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Kita harus menghargai dan menghormati adat istiadat yang ada di kota kita ini, di Puncak Jaya ini," tandasnya.

Tumiran turut menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya beberapa warga akibat kericuhan kemarin.

"Tadi disampaikan ada satu dua warga yang meninggal ya. Saya turut berduka cita, mudah-mudahan amal baktinya selama di sini dinilai sebagai sebuah amal yang akan mendapatkan pahala karena berjuang demi keluarganya. Untuk keluarga yang ditinggalkan mudah-mudahan diberikan kesabaran untuk tetap melanjutkan kehidupan," ucapnya.

"Kemudian keluarga saudara kami yang kemarin sempat kena sabetan atau mungkin panah, yang sampai saat ini masih dirawat, semoga bisa segera sembuh. Saya atas nama Pemerintah Daerah akan bertanggung jawab sampai yang bersangkutan bisa sembuh," pungkasnya.

Baca Juga: Kericuhan di Puncak Jaya, Warga Bakar Mobil Pejabat TNI-Polri

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya