Isu Ancaman Gorila El Nino sampai 2024, Ini Penjelasan BMKG Makassar

Gorila el nino bisa memperparah kemarau panjang di Indonesia

Makassar, IDN Times - Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) IV Makassar, merespons isu ancaman Gorila El Nino yang disebut bisa memperparah musim kemarau panjang di Indonesia.

Isu ancaman Gorila El Nino ini disebut muncul akibat perubahan El Nino yang terjadi sejak Juni 2023. Ancaman ini bahkan dikabarkan bisa terjadi hingga awal tahun 2024.

"Itu (isu) dari pihak lain, bisa dikonfirmasi ke mereka. BMKG masih sesuai dengan keterangan awal kita tentang fenomena El Nino," ungkap Subkoordinator Pelayanan Jasa BMKG IV, Rizky Yudha, kepada IDN Times Sulsel, pada Jumat (10/11/2023).

Diketahui, BMKG prediksi fenomena El Nino masih bertahan pada level moderat dari Desember hingga Januari 2024.

1. El nino terjadi akibat pemanasan muka laut

Isu Ancaman Gorila El Nino sampai 2024, Ini Penjelasan BMKG MakassarIlustrasi lahan sawah mengalami kekeringan. (ANTARA FOTO/Jojon)

Fenomena El Nino, jelas Rizky Yudha, terjadi karena adanya pemanasan suhu di muka laut Samudera Pasifik pada bagian tengah dan timur. Hal ini menyebabkan pergeseran pusat pertumbuhan awan dari Indonesia ke wilayah Samudera Pasifik.

Akibatnya, kata Rizky dalam keterangan BMKG, curah hujan menurun signifikan.

"Jadi nanti ketika el nino berakhir di akhir tahun ini (2023) hingga awal tahun depan suhu muka laut samudera pasifik bagian tengah dan timur mulai dingin. Sehingga ada pertumbuhan awan-awan hujan dan bergeser ke wilayah Indonesia," katanya.

2. BMKG sebut hujan lebat bukan berarti fenomena El Nino berakhir

Isu Ancaman Gorila El Nino sampai 2024, Ini Penjelasan BMKG MakassarANTARA FOTO/Arnas Padda

Sebelumnya, wilayah Kota Makassar dan sekitarnya diguyur hujan intensitas sedang dan lebat selama beberapa hari pada akhir Oktober lalu, tapi setelah itu cuaca panas kembali melanda.

Rizky mengatakan, hujan yang sempat terjadi itu bisa saja menjadi tanda berakhirnya El Nino. Di sisi lain, hal itu bisa saja dari monsun atau La Nina.

"Hujan lebat itu dapat terjadi karena ada  faktor lainnya seperti monsun dan la nina. Jadi perlu diingat bahwa hujan lebat yang pernah terjadi tidak selalu pertanda akhir el nino. Dan untuk memastikan hal itu perlu dilakukan analisis data cuaca dan iklim secara menyeluruh," Rizky menjelaskan.

Baca Juga: Meluas, Kekeringan di Kota Makassar Kini Berdampak di 11 Kecamatan

3. Prediksi musim hujan terjadi di minggu kedua november

Isu Ancaman Gorila El Nino sampai 2024, Ini Penjelasan BMKG MakassarHujan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. IDN Times/Irwan Idris

Sebelumnya, prakirawan BMKG Makassar, Rekun Matandung mengatakan, hujan yang terjadi di Makassar dan sekitarnya itu tidak akan terjadi secara berturut-turut. Karena ada masa peralihan atau musim transisi dari musim kemarau ke musim hujan.

"Perlu diketahui bahwa peralihan musim dari cerah ke hujan itu terkadang ada hujan dan terkadang tidak. Jadi diperkirakan ini hari Makassar itu berawan," kata Rekun saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.

Terkait prediksi musim hujan oleh BMKG, Rekun menyebutkan musim hujan tahun ini bakal terjadi di November minggu kedua.

"Kita prediksi awal musim hujan itu terjadi pada november dasarian kedua, itu minggu kedua. Jadi bukan rutin musim hujan lagi tapi sudah masuk musim hujan, dan tiap hari bakal terjadi hujan," tambah Rekun.

Baca Juga: Hadapi El Nino, Pemkot Makassar segera Cari Sumber Air Baru

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya