Jenguk Korban Bencana di Luwu, Mensos Janjikan Bantuan Sosial

Risma pastikan seluruh korban dapat santunan bencana

Intinya Sih...

  • Menteri Sosial Risma pastikan santunan bencana sudah disalurkan kepada korban
  • Risma memastikan bantuan sosial akan diterima bulan ini dan akan mendata rumah yang rusak
  • Pihaknya akan memetakan kerusakan wilayah terdampak, menyerahkan masalah air bersih kepada pihak terkait

Makassar, IDN Times - Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, mengunjungi lokasi bencana banjir dan longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Jumat (10/5/2024). Pada kesempatan itu, Risma berkunjung ke lokasi-lokasi pengungsian, salah satunya di Desa Pajang, Kecamatan Latimojong, yang terdampak paling parah.

Dalam kesempatan itu, Risma mengatakan jumlah korban terdampak, luka-luka dan meninggal dunia telah didata oleh pemerintah setempat. Dia pun menjanjikan bantuan sosial untuk semua korban bencana tersebut.

"Nanti yang pasti saya usahakan bulan ini terima bantuan sosial. Kemudian nanti ada pendataan untuk rumah-rumah yang rusak dan lain-lain. Beberapa anak jadi yatim piatu nanti juga bisa ditangani bersama," kata Risma kepada wartawan.

1. Risma sebut seluruh korban dapat santunan

Jenguk Korban Bencana di Luwu, Mensos Janjikan Bantuan SosialMenteri Sosial RI, Tri Rismaharini kunjungi wilayah bencana di Luwu Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (10/5/2024)/Istimewa

Risma mengatakan pihaknya akan memetakan kerusakan di wilayah-wilayah terdampak banjir dan longsor. Terkait masalah air bersih, dia menyerahkannya kepada pihak terkait.

"Sudah saya sampaikan nanti kepada Pak Gubernur dan Pak Bupati. Tidak bisa saya katakan sekarang," kata Risma.

Terkait santunan, Risma menyatakan sudah aman. Santunan telah diserahkan kepada korban.

"Santunannya udah clear. Tadi sudah semuanya. Sesuai standar pemerintah untuk meninggal Rp15 juta, untuk yang luka Rp5 juta, (luka) berat dan ringan Rp2 juta," kata Risma.

2. Medan bencana di Luwu sangat berat

Jenguk Korban Bencana di Luwu, Mensos Janjikan Bantuan SosialMenteri Sosial RI, Tri Rismaharini kunjungi wilayah bencana di Luwu Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (10/5/2024)/Istimewa

Pada kesempatan lainnya, Risma mengakui kondisi alam di lokasi bencana Luwu terbilang berat. Kondisi itu, kata Risma, sangat sulit karena biasanya hanya ditempuh dengan jalur darat tapi kini harus lewat jalur udara.

"Yang sebetulnya berat kalau lihat medannya, saya sudah beberapa kali ke tempat bencana, ini salah satunya juga yang paling berat," kata Risma.

Namun menurutnya, pemerintah daerah cukup sigap dan kompak dalam menangani bencana dan tanggap darurat ini. Dia pun mengimbau warga tidak perlu takut dan khawatir akan kelaparan dan kebutuhan lainnya. Pasalnya saat ini bantuan dari berbagai kalangan terus berdatangan. Masyarakat juga bahu-membahu membantu warga terdampak banjir dan longsor.

"Tidak perlu takut kelaparan. Tadi bahkan ngangkut air mineral harus dibawa dengan helikopter. Nah itu sekarang yang lagi kami siapkan. Jadi nanti Pak Gubernur sama Pak Bupati lagi mapping lokasi-lokasi daerah yang memang tempat untuk penduduk," kata Risma.

Baca Juga: Tim SAR Temukan Dua Jasad Korban Banjir di Luwu, Total 13 Tewas

3. Kemensos salurkan berbagai bantuan

Jenguk Korban Bencana di Luwu, Mensos Janjikan Bantuan SosialDapur umum Kementerian Sosial di wilayah bencana di Luwu Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (10/5/2024)/Istimewa

Banjir dan longsor di Kabupaten Luwu yang terjadi pada Jumat 3 Mei 2024 dini hari lalu mengakibatkan 13 orang meninggal, sekitar 3.500 keluarga terdampak, dan lebih dari 210 orang mengungsi.

Kementerian Sosial telah mendirikan tenda-tenda pengungsian, menyalurkan berbagai bantuan logistik serta mendirikan dapur umum di empat titik yakni di kecamatan Suli, di Stadion Andi Djemma Belopa, di Desa Botta serta dapur umum di Kelurahan Bajo.

“Dapur umum pertama kami dirikan di Stadion Andi Djemma Belopa pada Jumat pagi,” kata Yusri (46) selaku Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) sekaligus Ketua Tim Dapur Umum Belopa.

Di titik ini, tim melayani ribuan bungkus makanan setiap hari, dengan rata-rata 880 bungkus untuk sarapan dan masing-masing 2.000 bungkus untuk makan siang dan malam. Personel dapur umum terdiri dari anggota Tagana, Palang Merah Indonesia (PMI), Pramuka, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan dibantu relawan dari masyarakat sekitar.

Selain menyediakan makanan bagi para pengungsi, dapur umum ini juga memasok makanan bagi masyarakat yang masih terisolasi akibat banjir. Dapur umum lainnya memasok kebutuhan korban banjir yang tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Luwu.

Baca Juga: 16 Desa di Luwu Sulsel Masih Terisolasi usai Banjir dan Longsor

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya