TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Masyarakat Bantaran Sungai di Manado Diminta Relokasi

Pemkot Manado sediakan anggaran Rp 2 miliar untuk perbaikan

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, memberikan bantuan kepada anak-anak di Kampung Cempaka, Kelurahan Molas, Kecamatan Bunaken, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (31/1/2023). IDNTimes/Ungke Pepotoh/bt

Manado, IDN Times – Penanganan pascabencana di Kota Manado, Sulawesi Utara, masih terus dilanjutkan. Selasa (31/1/2023), Menteri Sosial, Tri Rismaharini mengunjungi beberapa lokasi terdampak seperti di Kelurahan Kairagi Weru, Kecamatan Paal 2 dan Kelurahan Bailang, Kecamatan Bunaken.

Dalam kunjungannya, Risma memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia dan bantuan sosial berupa sembako. Sedangkan untuk bantuan logistik, Kemensos masih menunggu data korban terdampak dari Pemerintah Kota Manado.

Salah satu yang mendapatkan bantuan adalah keluarga Elsye Masambe (65) dan Yunita Manumpil (38). Suami Elsye yang juga merupakan ayah Yunita meninggal akibat banjir. “Sudah dapat bantuan dari wali kota Rp 10 juta dan mensos Rp 15 juta di sini,” ujar Yunita.

1. Masyarakat diminta relokasi

Kondisi rumah warga yang terdampak banjir di Kampung Cempaka, Molas, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (31/1/12023). IDNTimes/Ungke Pepotoh/bt

Risma juga mengimbau masyarakat agar mau pindah ke perumahan relokasi yang ada di Kelurahan Pandu, Kecamatan Mapanget. Pasalnya, selama menjabat sebagai mensos, Risma sudah dua kali datang ke Manado dan menemukan kasus yang sama.

“Dulu tahun 2021 awal jadi mensos saya ke sini ada korban longsor 2 orang, kali ini lebih banyak lagi 5 orang. Karena itu kalau lihat kontur-kontur lahannya seperti ini memang sangat riskan. Memang jangan dilihat sekarang, kalau dilihat sekarang memang jauh begitu, tapi kan jauh lebih penting bagi keselamatan kita,” ujar Risma.

Ada sekitar 2 ribu rumah yang dibangun di Perumahan Relokasi Pandu, namun yang sudah berpenghuni baru sekitar 500 rumah. Selama ini, alasan terbesar masyarakat menolak untuk relokasi adalah sulitnya akses dan infrastruktur yang tidak memadai.

Baca Juga: Warga Kota Manado Bersih-bersih Pascabanjir

2. Pemkot Manado sediakan bus DAMRI

Menteri Sosial, Tri Rismaharini didampingi Kapolda Sulut, Irjen Pol Setyo Budianto (kiri); Wakil Wali Kota Manado, Richard Sualang (kedua dari kiri); Danrem 131/Santiago, Brigjen TNI Mukhlis (kedua dari kanan) ketika meninjau lokasi terdampak banjir dan tanah longsor di Kampung Cempaka, Kelurahan Molas, Kecamatan Bunaken, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (31/1/2023). IDNTimes/Ungke Pepotoh/bt

Sejak tahun lalu, Pemkot Manado sudah menyediakan bus DAMRI untuk membantu mobilitas masyarakat di Perumahan Relokasi Pandu. Selain itu, Pemprov Sulut juga sudah membangun sekolah jenjang SD dan SMP, bahkan pasar untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Usai situasi kondusif, Pemkot Manado akan fokus memprecepat relokasi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai di Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting ke Perumahan Relokasi Pandu. Jika warga di bantaran Sungai Mahawu sudah direlokasi, akan bergeser ke masyarakat di bantaran sungai lainnya.

“Sudah diimbau-imbau, makanya kalau ada kejadian-kejadian seperti ini mungkin masyarakat lebih sadar dan lebih mau pindah. Saya juga sudah mulai dengan surat peringatan agar bisa pindah,” ucap Wakil Wali Kota Manado, Richard Sualang.

Baca Juga: Banjir Manado, BNPB Ada Perubahan Alih Fungsi Lahan DAS

Berita Terkini Lainnya