Gaet Anak Muda, YAPEKA Gelar Workshop Perubahan Iklim di Sulut
Perubahan iklim berdampak kepada kehidupan masyarakat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Manado, IDN Times – Yayasan Pendidikan Konservasi Alam (YAPEKA) menggelar Workshop for the Future Climate Heroes. Diskusi yang digelar selama empat hari ini melibatkan lintas generasi dan institusi.
Dalam workshop, isu yang dibahas terkait perubahan iklim di pesisir dan pulau-pulau kecil. Sekitar 20 peserta dari Politeknik Nusa Utara dan Universitas Sam Ratulangi Manado mendapatkan materi pada 11-14 November 2023 di Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Menurut Direktur Konservasi dan Keberlanjutan YAPEKA, Agustinus Wijayanto, isu konservasi dan kebelanjutan di kawasan Indonesia Timur juga penting untuk dibahas. “Indotim merupakan kawasan Wallacea yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi, namun mendapatkan tekanan yang tidak ringan,” jelasnya, Selasa (12/12/2023).
1. Eksploitasi dan perubahan iklim berdampak pada mata pencaharian masyarakat
Sama seperti wilayah lain, kawasan Indotim memiliki berbagai tantangan seperti pembukaan lahan untuk perkebunan, pertanian, hingga pembangunan industri. Sedangkan di pesisir dan laut, eksploitasi terjadi dengan cara destruktif serta penangkapan ikan secara ilegal untuk kepentingan sesaat.
Perubahan iklim yang tak dapat dihindari juga menambah tekanan pada SDA di laut seperti hutan mangrove, padang lamun, hingga terumbu karang. “Kondisi tersebut turut membawa dampak terhadap kehidupan dan mata pencaharian masyarakat,” tambah lelaki yang akrab disapa Awi ini.
Maka, perlu adanya upaya nyata mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Guna membangun mitigasi dan adaptasi yang efektif, YAPEKA melibatkan berbagai pihak seperti anak muda, masyarakat lokal, hingga instansi terkait.