TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pasukan TNI akan Diterjunkan dalam Operasi Tinombala Jilid 3 di Poso

Danrem 132/Tadulako tegaskan utamakan upaya damai

ilustrasi TNI ( ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Palu, IDN Times - Komandan Komando Resor (Korem) 132 Tadulako, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf, mengungkapkan Mabes TNI saat ini tengah mempersiapkan pasukan untuk menumpas kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora. Pasukan tersebut akan bergabung dalam Operasi Tinombala ke-3.

“Ancang-ancangnya sekitar pertengahan atau akhir Agustus Operasi Tinombala ketiga dimulai dan pasukan siap diterjunkan,” kata Farid saat dihubungi IDN Times, Jumat (24/7/2020) malam.

Keterlibatan pasukan militer dalam operasi Tinombala di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, kata Farid, atas permintaan Kapolri Jenderal Idham Aziz kepada pihak Mabes TNI.

1. Satgas Tinombala memprioritaskan upaya damai

ilustrasi TNI ( ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Farid mengatakan, Satgas Tinombala akan melakukan upaya pendekatan secara halus saat menghadapi Ali Kalora cs nantinya.

“Kami pakai istilah soft approach dulu, pendekatan secara halus dengan kedamaian. Masih ada waktu mereka untuk turun (menyerah). Tolong suarakan ini,” pinta Farid saat menerangkan.

Dia pun mengimbau agar kelompok sipil bersenjata itu segera menyerahkan diri secara baik-baik. “Kapolda Sulteng sudah sampaikan ke saya bahwa kita tidak memerangi mereka kalau mereka sadar. Kalau konsekuensi hukum pasti ada karena mereka pernah melakukan perbuatan melanggar hukum, karena ini negara hukum,” jelasnya.

Baca Juga: Satgas Tinombala Tembak Mati Tiga Anggota Teroris MIT 

2. Tersisa 12 orang kelompok MIT

Ilustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)

Untuk diketahui, kelompok MIT tersisa 12 orang. Mereka saat ini masih bertahan di hutan lebat di Pegunungan Biru, yang membentang dari Kabupaten Poso hingga perbatasan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. 12 orang itu juga telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) terorisme oleh Polri.

“Informasi saya peroleh mereka memiliki satu pucuk senjata M-16, satu FN, dan satu revolver rakitan disertai beberapa butir peluru,” beber Farid.

Baca Juga: DPRD Sulteng Minta Operasi Tinombala di Poso Dihentikan

Berita Terkini Lainnya