TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemuda Lompio Donggala Kreasikan Seni Kaligrafi dari Bambu

Pasarkan hasil seni hingga ke luar provinsi

IDN Times/Kristina Natalia

Donggala, IDN Times - Pada awal tahun 2019, belasan milenial di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah mulai membuat kreativitas kaligrafi dari bahan bambu. Ide ini muncul dari seorang anak muda di Desa Lompio, Kecamatan Sirenja bernama Zahir (28).

Pascabencana gempa dan tsunami 28 September 2018 lalu, Zahir ingin pemuda di desanya memiliki kegiatan yang menghasilkan uang. Maka terbentuklah kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) beranggotakan 18 orang.

“Kita memilih kaligrafi karena usaha ini kami anggap sesuai dengan kemampuan pemuda di Desa Lompio. Apalagi pascabencana banyak anak muda yang jadi pengangguran,” kata Zahir, Selasa (4/5/2021).

Baca Juga: Masjid Tertua Donggala, Bertahan meski Berkali-kali Dihantam Tsunami

1. Pembuatan kaligrafi dari bambu

IDN Times/Istimewa

Desa Lompio merupakan salah satu daerah penghasil bambu di Kabupaten Donggala. Atas dasar inilah pemuda pemudi di desa tersebut memanfaatkan sisa potongan-potongan bambu menjadi karya seni bernilai jual.

Cara pembuatannya terbilang mudah. Bambu berukuran kecil hingga besar dipotong sesuai bentuk kaligrafi, diamplas hingga halus. Agar lebih menarik, kaligrafi tersebut dicat dan ditempelkan dibingkai kayu berlatar pasir dan butiran emas.

“Agar lebih awet, kami bingkai dengan kaca. Selain membuat kaligrafi, kami juga terima tulisan pesanan lain,” sebut Zahir.

2. Pemasaran kaligrafi hingga ke luar daerah

IDN Times/Kristina Natalia

Meskipun pemasarannya terbilang sulit, kaligrafi bambu ini sudah dipasarkan ke beberapa daerah di Sulawesi Tengah. Bahkan juga sudah dijual ke daerah tetangga di Provinsi Sulawesi Barat.

Kaligrafi bambu ini dijual dengan harga Rp20 ribu hingga Rp500 ribu sesuai dengan ukuran dan kesulitan pembuatan.

“Yang sulit memotong bambunya. Kalau salah potong maka mengurangi kualitasnya,” tutur Zahir.

Baca Juga: Melihat Geliat Pedagang Musiman di Kawasan Religi Kota Palu

Berita Terkini Lainnya