2. Kerap memberikan motivasi dan afirmasi guna perkembangan diri

ilustrasi pasangan saling memahami (pexels.com/August de Richelieu)

Memiliki pasangan yang suportif akan mendorong kita untuk menjadi versi terbaik dari diri sendiri. Ia kerap menghargai dan merayakan segala bentuk pencapaian yang kita raih. Pasalnya pasangan yang kerap mendukung kita cenderung mudah memberikan motivasi dan afirmasi.

Lingkungan yang demikian sangat membantu kita dalam proses perkembangan diri. Begitulah hal positif yang bisa kita peroleh ketika memiliki pasangan yang bersedia untuk terus mendukung dalam segala hal. Maka, sudah semestinya kita juga belajar untuk mendukungnya supaya terjadi hubungan timbal balik guna menciptakan kebahagiaan dalam hubungan.

3. Memberikan ruang kepada kita untuk menentukan setiap pilihan

Ilustrasi pasangan fokus pada hubungan (pexels.com/Bethany Ferr)

Memiliki pasangan yang selalu mendukung kita tentu mendatangkan beragam dampak positif. Salah satunya yakni pasangan berusaha memberikan ruang bagi kita untuk menentukan setiap pilihan. Artinya kita diberi kebebasan untuk memilih guna proses perkembangan diri, alih-alih dikekang.

Hubungan yang dibangun dengan prinsip saling mendukung dan saling memahami adalah dasar keharmonisan. Sehingga kedua pasangan mampu menghadapi berbagai tantangan dalam hidup dengan lebih baik. Maka, berbahagialah kita apabila memiliki pasangan yang memahami dengan baik makna dukungan.

4. Cenderung membenarkan segala tindakan yang kita lakukan

ilustrasi berusaha memahami pasangan (pexels.com/cottonbro studio)

Selain manfaat yang diperoleh, memiliki pasangan yang selalu mendukung juga mampu mendatangkan hal kurang baik. Di sisi lain, pasangan bisa saja membenarkan segala tindakan yang kita lakukan dengan dalih dukungan. Hal demikian tentu bisa menghambat kemajuan diri kita lantaran ia tidak berusaha melihat situasi dari sudut pandang yang lain.

Dinamika tersebut tentu akan semakin mendalam dari waktu ke waktu. Sehingga ada baiknya pasangan kita mampu membaca situasi dan berlatih menggunakan sudut padangnya yang lebih objektif. Sebab terkadang orang yang tidak melulu memihak adalah yang sebenarnya kita butuhkan guna proses perkembangan diri.

5. Cenderung mendahulukan pemuasan aspek emosional

ilustrasi saling menatap (pexels.com/king caplis)

Ternyata memiliki pasangan yang selalu mendukung kita tidak menjadi jaminan rasa bahagia yang berkelanjutan. Sebab terkadang hal itu menjadi sebuah dinamika yang mengandung perasaan suka dan duka. Respons yang menenangkan dan memvalidasi dari pasangan ternyata tidak selalu yang terbaik untuk kepentingan jangka panjang kita.

Sehingga diperlukan kejernihan dalam berpikir sebelum memberikan dukungan. Pasalnya kita tak selaku membutuhkan dukungan, terkadang kita juga perlu ditegur untuk proses memperbaiki diri. Sebab apabila pasangan mudah mendukung kita dalam segala hal dikhawatirkan ia hanya berusaha mendahulukan pemuasan emosional, tanpa benar-benar ingin membantu kita menghadapi persoalan dengan perspektif yang tidak bias.

Memiliki pasangan yang mendukung kita dalam segala hal sejatinya tidak selalu merupakan hal yang baik. Terkadang kita juga butuh untuk ditegur, diingatkan, serta ditentang apabila kita melakukan kekeliruan. Pasalnya, dukungan yang baik dari pasangan adalah yang sesuai dengan porsinya; tidak berlebihan dan dengan frekuensi yang tepat atau tidak terlalu sering.

Baca Juga: 5 Aturan Gak Tertulis Bangun Boundaries Bareng Pasangan