Terlalu Banyak Memberi Bisa Bikin Hubunganmu Gak Sehat, Ini Alasannya

Padahal itu termasuk toxic relationship, loh

Pernah terjebak dalam toxic relationship? Kamu langsung merasa gak bahagia, perasaan sering tertekan hingga mulai menganggap kamu gak pantas mendapat cinta sama sekali. Itu menakutkan, dan bisa jadi kamu sedang mengalami itu, entah disadari atau tidak.

Salah satu contoh lain, saat kamu rela berbuat apa saja demi si dia, pasanganmu justru memberi sangat sedikit, baik dalam segi waktu dan perhatian atau kado pemberian. Ternyata, dinamika seperti ini bisa berdampak buruk loh. Berikut ini beberapa alasan kenapa hubungan cinta seperti ini bisa membuatmu tersiksa, seperti disadur dari Bright Side.

1. Proses memberi dan menerima dalam hubungan ternyata bisa berakhir buruk

Terlalu Banyak Memberi Bisa Bikin Hubunganmu Gak Sehat, Ini AlasannyaPexels/Vera Arsic

Bahkan dalam hubungan yang sempurna, jarang banget mendapati pasangan yang saling memberi dan menerima dengan taraf yang setara. Dan itu normal. Wajar kok kamu butuh  pundaknya saat menangis, seseorang yang selalu memberi dukungan emosional, dan bahkan bantuan finansial saat kamu mengalami masa sulit. Juga wajar saat kamu memberi seluruh waktu dan tenaga untuk orang yang kamu cintai, terutama ketika dia sangat membutuhkanmu.

Namun, itu bisa berubah jadi gak sehat saat hanya satu orang yang terus menerus memberi, dan yang lainnya malah menerima tanpa membalas dalam bentuk apapun. Bagi mereka tipe orang yang gak egois, penuh kasih sayang dan perhatian, selalu ada untuk pasangan jadi bukti ketulusan. Namun, yang paling tulus sekali pun bakal bertanya-tanya kapan sang pasangan memberi balasan.

Pada awalnya, bantuanmu mungkin dihargai. Tetapi, pasangan mulai menerima begitu saja tanpa berpikir panjang. Mereka pun mungkin mulai berniat mengambil keuntungan. Jadinya, bantuanmu terus-menerus dibutuhkan untuk mengeluarkan mereka dari masalah yang mereka ciptakan sendiri. Singkatnya, jadi bergantung.

2. Tanda-tanda bahwa kamu jadi "si pemberi"

Terlalu Banyak Memberi Bisa Bikin Hubunganmu Gak Sehat, Ini Alasannyaunsplash/jeshoots

Ada beberapa tanda kalau kamu sudah menjadi pemberi paling banyak dalam sebuah hubungan :

  • Merasa bertanggung jawab atas pasangan dan merasa perlu memberi bantuan. Kamu melihat gak ada jalan keluar lain saat menghadapi situasi tersebut, dan cuma itu yang bisa dilakukan.
  • Berpikir pasangan gak mampu mengatasi masalah tanpa bantuanmu. Nah, tanggung jawab yang kamu pikul jadi terasa lebih berat. Ini berasal dari pikiran bahwa pasanganmu akan merana dalam masalah tanpa bantuanmu. Dan kamu gak pengin biarin itu terjadi.
  • Kebutuhan pasanganmu jadi prioritas utama. Kau menghabiskan banyak waktu dan tenaga dalam masalah si dia, dan mulai sering mengabaikan masalah dan tanggung jawabmu.
  • Berpikir bahwa jika berhenti memberi bantuan dan dukungan secara terus-menerus, si dia akan segera pergi ninggalin kamu.

Baca Juga: 8 Kalimat Sederhana dari Cewek yang Bikin Cowok Makin Sayang

3. Terus-menerus jadi pemberi bisa melukaimu

Terlalu Banyak Memberi Bisa Bikin Hubunganmu Gak Sehat, Ini AlasannyaPixabay.com/loilamtan-4659988

Semua hal yang kamu lakukan si dia bisa menguras emosi. Kamu gak bakal mendapat balasan waktu, energi, dan dukungan sepadan dengan apa yang sudah kamu beri. Terus-menerus mengkhawatirkan kebutuhan orang lain itu bikin capek, loh.

Peduli secara keseluruhan terhadap si dia, menghiraukan diri sendiri dan kebutuhan pribadi, bisa menyiksa batinmu. Berharap mereka tetap tinggal dengan segala daya upaya, tetapi balasan yang kamu dapat sama sekali nihil. Padahal, hubungan asmara adalah saling memberi dan menerima, kan?

Jadinya? Kamu sulit berpisah dengan pasangan, meski terjebak dalam toxic relationship di mana kamu dimanfaatkan, atau bahkan diperas. Ada rasa gak rela kembali menjadi jomblo.

4. Terus apa yang bisa dilakukan?

Terlalu Banyak Memberi Bisa Bikin Hubunganmu Gak Sehat, Ini Alasannyapexels/ Andrea Piacquadio

Kamu sering banget gak sadar berada dalam hubungan seperti ini, di mana kamu lebih banyak memberi dan pasanganmu hanya menerima. Dan kamu kemudian gak mengerti dari mana sumber lelah batinmu yang mungkin muncul sewaktu-waktu. Segera akhiri, atau kamu semakin larut.

Demi menghindari hubungan seperti ini, kamu bisa melakukannya sejak awal pacaran. Segera atur batas dengan pasangan, jangan "investasi" terlalu cepat kalau kamu belum mengenalnya luar-dalam. Kamu harus benar-benar yakin bahwa si dia akan memberi dukungan yang sama, seperti yang siap kamu lakukan.

Ingat ya, pacaran itu gak membuat salah satu pihak merasa tersiksa, secara literal atau harfiah.

Baca Juga: Girls, Ini 8 Sikap Cowok yang Membuktikan Dia Benaran Tulus Padamu

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya