4 Tanda Kamu Hanya Dijadikan Pelarian, Bukan Orang yang Dia Inginkan

Dalam perjalanan cinta, kita tentu berharap bisa menjadi satu-satunya orang yang diinginkan oleh pasangan. Namun, kenyataannya tak selalu seindah harapan. Ada kalanya kita terjebak dalam hubungan yang tidak sehat, di mana kita hanya menjadi pelarian dari luka masa lalunya, bukan sosok yang benar-benar ia inginkan. Ini adalah situasi yang menyakitkan dan membingungkan, tapi penting untuk dikenali sedini mungkin agar kamu tidak terus tersakiti.
Berikut adalah 4 tanda kamu hanya dijadikan pelarian, bukan orang yang benar-benar dia cintai. Mari disimak!
1. Suka bahas masa lalu

Salah satu tanda paling jelas bahwa kamu hanya dijadikan pelarian adalah ketika dia masih belum sepenuhnya move on dari mantannya. Kamu sering mendengarnya menyebut nama mantan dalam obrolan sehari-hari, baik secara langsung maupun tersirat. Entah itu dalam bentuk cerita nostalgia, perbandingan, atau bahkan keluhan.
Jika dia masih sering mengatakan hal seperti, "Dulu, mantanku juga suka melakukan itu", atau "Kalau mantanku sih lebih pengertian", itu pertanda kuat bahwa kamu belum sepenuhnya mengisi hatinya. Kamu mungkin hanya menjadi tempat pelampiasan emosinya yang belum sembuh dari masa lalu.
Penting untuk diingat bahwa seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya, belum siap membuka hati sepenuhnya untuk hubungan baru. Dalam hal ini, kamu bukan pilihan utama, melainkan sekadar "pereda sementara" untuk lukanya.
2. Hubungan terasa satu arah

Dalam hubungan yang sehat, kedua belah pihak seharusnya sama-sama berjuang dan saling memperhatikan. Namun, jika kamu merasa bahwa semua usaha datang hanya darimu dan kamu yang selalu memulai percakapan, kamu yang selalu mencari solusi saat ada masalah, kamu yang terus mengalah, maka kamu sedang berada dalam hubungan yang tidak seimbang.
Dia hanya datang saat butuh, saat kesepian, atau saat sedang berada di titik rendah. Tapi ketika kamu membutuhkan dia, dia justru sulit dijangkau, tidak responsif, atau bahkan menghindar. Ini adalah sinyal bahwa dia tidak benar-benar melihatmu sebagai sosok penting dalam hidupnya, melainkan hanya sebagai pengisi kekosongan. Kamu layaknya "tempat persinggahan" sementara, bukan rumah yang ingin dia tinggali.
3. Tidak ada kepastian

Seseorang yang serius denganmu pasti akan menunjukkan niat yang jelas, entah itu lewat tindakan atau komitmen. Namun, jika dia selalu menghindar saat kamu membicarakan arah hubungan, atau selalu menjawab dengan kalimat abu-abu seperti “jalanin aja dulu”, itu adalah pertanda bahwa dia tidak melihat masa depan bersamamu.
Bahkan setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun bersama, status kalian tetap menggantung. Dia tidak pernah mengenalkanmu ke keluarganya, teman-temannya, atau ke lingkungannya yang lebih luas. Semua ini menunjukkan bahwa dia tidak berniat membawamu lebih jauh ke dalam hidupnya.
Bisa jadi dia menunggumu pergi dengan sendirinya, atau hanya menunggumu ada di sana sampai seseorang yang "lebih cocok" datang.
4. Tidak pernah jadi prioritas

Ketika seseorang benar-benar menginginkanmu, dia akan menjadikanmu prioritas. Tapi jika kamu sering merasa diabaikan, rencanamu dengannya sering dibatalkan, atau waktunya lebih banyak untuk hal lain dibanding untukmu, maka besar kemungkinan kamu bukan orang yang dia perjuangkan.
Kamu hanya hadir dalam waktunya yang kosong, bukan dalam waktunya yang penting. Dia mungkin akan datang ketika tidak ada aktivitas lain, tapi menghilang saat kehidupan pribadinya kembali sibuk atau saat dia sedang "baik-baik saja".
Ini bisa menjadi indikasi bahwa kamu bukan bagian penting dari masa depannya. Kamu hanyalah pelarian dari rasa sepi atau kegagalan hubungan sebelumnya.
Jika kamu merasa mengalami keempat tanda di atas, atau bahkan salah satunya, ini saatnya kamu mengambil langkah untuk menyelamatkan dirimu sendiri. Hubungan yang tidak dilandasi ketulusan dan komitmen hanya akan meninggalkan luka yang lebih dalam.