[WANSUS] Seni Ilustrasi Bersenang-senang ala Coretan Halaman Belakang
- Komunitas Coretan Halaman Belakang (Colab) merayakan ulang tahun keenam dengan pameran "Tentang Dirimu" di Rumata' Artspace, Makassar.
- Colab memiliki visi misi sebagai tempat berekspresi dan membangun relasi bagi anggotanya yang kini mencapai 110 orang.
- Colab telah menerbitkan dua artbook, rutin mengadakan pameran, serta menjalankan kegiatan mingguan seperti gambar bersama, sharing gambar, dan Colabbook.
Makassar, IDN Times - Komunitas Coretan Halaman Belakang (Colab) merayakan ulang tahun keenam mereka dengan mengadakan pameran. Berlangsung pada 11 hingga 12 Oktober 2024 lalu di Rumata' Artspace, pameran bertajuk "Tentang Dirimu" tersebut dikunjungi oleh lebih dari 200 orang.
Colab sendiri mengemas "Tentang Dirimu" sebagai cara mengasah kreativitas ketika diberikan tema tertentu. Sekaligus upaya memberi ruang kepada para anggotanya untuk berpameran dan membangun legasi. Tapi, semuanya merupakan hasil dari pertemuan mingguan yang mereka lakukan setiap hari Rabu.
Dengan anggota grup yang saat ini mencapai 110 orang, seperti apa Colab memandang enam tahun eksistensi mereka? IDN Times berkesempatan mewawancarai salah satu dari lima penggagas Colab, Dzuljalali Ikram Nur, tentang Colab pada Jumat pekan lalu (18/10/2024).
1. Sejak berdirinya Colab enam tahun yang lalu, bagaimana perkembangan komunitas ini?
Ada banyak perkembangan, salah satunya seperti jumlah anggota. Dulu ketika Coretan Halaman Belakang (Colab) berkegiatan, yang datang cuma bisa dihitung jari, dengan konsistensi berkegiatan, sekarang yang main ke Colab makin banyak. Teman-teman juga bisa bertukar pikiran karena makin banyaknya ilustrator yang bergabung di Colab.
2. Apa tujuan utama Colab saat pertama kali dibentuk? Apakah ada perubahan visi atau misi seiring berjalannya waktu?
Colab dibangun oleh beberapa orang yang bekerja dibidang ilustrasi dan desain. Dengan padatnya dan rumitnya pekerjaan desain dan ilustrasi, butuh wadah segar untuk menyalurkan hal-hal yang ingin disampaikan.
Muncullah Colab yang di mana kita bisa menggambar dengan bebas tanpa mengkhawatirkan kritik atau revisi dari orang lain. Colab memiliki tujuan sebagai tempat berekspresi dan tempat membangun relasi. visi misi kami tidak berubah. Dengan bertambahnya anggota Colab, kami mencoba mengeksplor bagaimana mengenalkan karya karya kami ke masyarakan luas. Seperti berpameran dan membuat artbook.
Catatan : Colab sudah menerbitkan dua artbook. Masing-masing yakni "Karya Teman Colab" (2022) dan "Bahagia Menurutmu" (2023).
3. Bagaimana Colab menarik dan membina para anggota baru, terutama yang mungkin baru belajar tentang seni ilustrasi?
Di Colab kami sangat terbuka, selama punya ketertarikan yang sama yaitu bidang ilustrasi. Colab akan menjadi tempat yang menyenangkan untuk kalian. Kami seminggu sekali berkumpul bersama. Jika ada anggota baru bergabung dengan kami akan dengan senang hati menyambut dan memberi ruang.
Adapun kegiatan yang biasa kami lakukan yaitu menggambar bersama, mengobrol mengenai karya atau hanya sekedar cerita bagaimana hari ini. Dan kadang bermain game bersama. Kami sesekali membuat sesi sharing gambar sesama anggota, sesi ini lebih fokus untuk belajar.
4. Sejauh ini, apa saja kegiatan atau proyek besar yang pernah diadakan oleh Colab?
Projek besar kami yaitu pameran dan membuat artbook. Kami sudah dua kali menyelenggarakan pameran. Pameran Colab akan menjadi kegiatan tahunan yang rutin. Kami juga sudah meluncurkan dua artbook karya kompilasi teman-teman Colab. Saat ini kami sedang mempersiapkan peluncuran artbook ketiga Colab.
5. Apa inspirasi di balik nama Coretan Halaman Belakang? Apakah ada makna khusus yang ingin disampaikan melalui nama tersebut?
Nama ini muncul setelah mengingat kebiasan kami waktu kecil, yaitu sering mencorat-coret halaman belakang buku. Bukan hanya kami pasti ada teman-teman diluar sana yang pernah melakukan hal tersebut.
Mencoret halaman belakang buku pelajaran menurut kami adalah bentuk menunjukkan ekspresi dan kebebesan. Kami ingin membawa pesan ini keanggota Colab, yaitu bebas dalam mengekspresikan karya mereka.
6. Sebagai komunitas pegiat seni ilustrasi, bagaimana Colab melihat perkembangan seni ilustrasi di Sulsel, khususnya di kalangan anak muda?
Di Sulsel perkembangan seni ilustrasi sangat baik. Banyak para ilustrator baru yang mempunya taste menarik. Ekosistem seni juga di sulsel sangat mendukung. Seperti dengan seringnya terlaksana kegiatan kegiatan yang berhubungan dengan seni.
7. Bagaimana komunitas ini mendukung anggotanya untuk berkembang, baik dalam hal kemampuan ilustrasi maupun kesempatan berkarya?
Kami sesekali melakukan sesi sharing gambar antar sesama anggota, kami juga membuat agenda yang bernama Colabbook. Kami menyediakan buku yang nantinya buku itu akan digilir ke teman Colab, yang mendapatkan giliran Colabbook akan dibawa pulang untuk digambari.
Bukunya dikembalikan pada saat berkumpul lagi, dan ini berlanjut terus. Tujuan kegiatan ini sebagai bentuk kolaborasi dan juga menjadi media latihan teman Colab. Output-nya buku ini bisa menjadi item pameran juga.
8. Apa harapan Colab untuk masa depan, baik untuk komunitas ini?
Semoga kami bisa tetap konsisten berkarya. Bisa berpameran ke kota-kota lain.bisa berkolaborasi dengan jangkauan yang lebih luas lagi.
Dengan tujuan sebagai tempat bersenang-senang para penyuka ilustrasi, Colab kini menjadi komunitas ideal untuk para penyuka seni ilustrasi di Makassar. Selain itu, mereka mulai sering menjadi rekanan kolaborasi beberapa acara kesenian, salah satunya Makassar International Writers Festival (MIWF) edisi tahun ini.
