Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Jenis Sahabat yang Akan Menjauh Saat Kamu Dewasa, Sudah Siap?

ilustrasi seseorang(pexels.com/Maksim Goncharenok)
ilustrasi seseorang(pexels.com/Maksim Goncharenok)

Dulu, kamu dan sahabatmu tak terpisahkan ibarat lembayung dan senja kala. Tiap ada masalah kalian bedah bersama, tiap ada mimpi yang terwujud kalian rayakan bersama. Tapi, saat dewasa, kalian dihadapkan pada realitas.

Pelan-pelan kamu sadar, kalau dewasa itu tidak hanya soal gaji pertama atau cicilan setiap bulan. Tapi juga tentang kehilangan. Salah satunya kehilangan sahabatmu yang dulu menemanimu. Bukan karena drama, tapi karena hidup yang penuh akan dinamika.

Lantas, siapa saja mereka dan kenapa kalian harus berpisah? Scroll artikel ini hingga tuntas, agar kamu temukan jawabannya.

1. Sahabat yang hanya konek untuk sebatas seru-seruan saja

ilustrasi seseorang(pexels.com/Katia Miasoed)
ilustrasi seseorang(pexels.com/Katia Miasoed)

Saat kuliah, kamu pasti punya sahabat yang bisa diajak seru-seruan. Entah nongkrong sampai dini hari, hangout sambil jepret sana jepret sini, atau bikin kenangan yang sulit sekali untuk dilupakan.

Tapi, saat kamu mulai memikul tanggung jawab, maka prioritasmu jadi berubah. Nongkrong tidak mudah lagi bagimu, karena kamu tidak boleh buang-buang waktu. Dari situlah semua bermula. Chat sudah tidak hangat lagi, basa basi sudah tidak terdengar lagi. Kalian perlahan canggung, akhirnya bubar.

2. Sahabat yang tidak siap atas perubahan dirimu

ilustrasi seseorang (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi seseorang (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menginjak usia dewasa, kamu semakin tidak dapat menafikan kalau kamu harus keluar dari zona nyaman. Orang-orang pada bertumbuh, tidak mungkin kamu hanya diam di tempat. Sehingga kamu harus lakukan pembenahan.

Kamu bikin batasan yang tegas untuk berkata "tidak". Kamu tidak tersedia setiap saat untuk sahabatmu. Apakah itu wajar? Iya, karena bagaimana pun, ada pengorbanan yang wajib untuk kamu jalankan.

Sahabatmu yang menutut agar kamu tetap seperti dulu lama-lama juga akan mengerti dengan keadaanmu. Jika mereka tidak sanggup untuk menyesuaikan diri, maka langkah yang mereka ambil adalah menjauh darimu.

3. Sahabat yang datang pas ada maunya saja

ilustrasi seseorang (pexels.com/Harry Cooke)
ilustrasi seseorang (pexels.com/Harry Cooke)

Dulu, kamu sangka kalau dia adalah sahabat sejati. Makanya kamu siap dengarkan curahan hatinya atau menemaninya saat ia tengah kesepian. Intinya kamu tidak keberatan sama sekali untuk senatiasa di sampingnya karena kamu anggap itu bentuk setia kawan.

Tapi kemudian, makin ke sini makin tampak, ketika kamu butuh dia, dianya malah menghilang seolah ditelan bumi. Saat kamu perlu pertolongan, ia tidak ada respons sama sekali. Dari situlah kamu paham, kalau persahabatan kalian harus segera dihentikan.

4. Sahabat yang jalan hidupnya berbeda

ilustrasi seseorang(pexels.com/Eyüpcan Timur)
ilustrasi seseorang(pexels.com/Eyüpcan Timur)

Saat remaja, sebuah hal yang lumrah kalau kamu dan sahabatmu punya pemahaman dan pandangan yang serupa. Tapi menginjak dewasa, kalian diharuskan untuk mengambil keputusan. Bahkan ketika itu harus membuat kalian tidak bersama lagi.

Saat kamu ingin berkembang menuju versi terbaik dirimu, sementara sahabatmu masih memilih untuk bersantai-santai, maka kamu tidak dapat memaksanya untuk ikut langkahmu. Kamu hanya bisa membiarkan ia dengan apa yang telah jadi jalan hidupnya.

5. Sahabat yang tidak mau berkembang

ilustrasi seseorang (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi seseorang (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mau sampai kapan kamu berleha-leha. Tentu tidak mungkin selamanya, kan. Kamu harus tatap masa depanmu. Sembari meraciknya agar jadi cerah seperti arunika di pagi hari, yang menyinari seluruh penjuru bumi.

Hanya saja, sahabat karibmu itu ternyata tidak bersedia untuk berada di sisimu. Ia pada pendapatnya sendiri. Sehingga mau tidak mau, kamu melangkah seorang diri, dengan harapan, doa, dan usaha yang kamu nyalakan sendiri.

Kesimpulannya, kehidupanmu bakal selalu mengalami dinamika yang tidak ada habisnya. Di antaranya adalah sahabat-sahabat yang otomatis menjauh ketika kamu harus sibuk untuk menata masa depanmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us

Latest Life Sulawesi Selatan

See More

5 Cara Media Sosial Bisa Memicu Anxiety Tanpa Kamu Sadar

29 Sep 2025, 10:20 WIBLife