Ilustrasi menonton konser (pixabay.com/pexels)
Lebih jauh, Hirah juga menyoroti pelecehan seksual yang acapkali terjadi di kerumunan penonton. Sering berada di tengah kerumunan depan panggung gigs, ada satu dua pengalaman tak mengenakkan yang ia saksikan langsung dengan mata kepala sendiri.
"Pernah sekali, tangan teman aku berusaha dipegang oleh penonton laki-laki. Untung ada rekan yang langsung mengusir," terang Hirah. Ia menolak anggapan sebagian orang bahwa penyebab pelecehan seksual berasal dari perempuan.
"Orang selalu menyalahkan pakaian. Kenapa harus menyalahkan itu? Padahal mereka bisa menahan, kan?."
"Itulah kenapa kita harus punya batasan, mau laki-laki atau perempuan. Yang penting interaksinya harus konsensual. Kalau tidak (ada konsensual), sudah jelas itu pelecehan seksual," ungkapnya.
Banyak berbicara tentang stereotip gender di dunia kreatif, Hirah masih menyimpan harapan akan ada perubahan cara pandang. Menurutnya itu bisa dicapai dengan pertimbangan semua memulai dialog dan membangun pengertian secara bersamaan. Selain itu, ia menyebut perempuan harus lebih percaya diri sekaligus menerima diri.
"Perempuan harus percaya diri, jangan pikirkan apa yang dikatakan atau dikatakan laki-laki lain tentang kau. Selain itu jaga diri. Terserah mau pakai pakaian terbuka atau tidak. Laki-laki juga harus kontrol dirinya."