Hirah Sanada, Seniman Muda Makassar yang Menggugat Stereotip Gender

Makassar, IDN Times - Seiring waktu, kian banyak perempuan yang terjun ke industri kreatif. Kehadiran mereka membawa perubahan, mulai dari ide hingga pesan yang diangkat. Selalu ada kesan baru dari karya-karya mereka.
Di Makassar, Hirah Sanada sedang merintis jalan di jalur kesenian. Tak cuma menggeluti dunia lukis, perempuan kelahiran Makassar, 23 Januari 2000 tersebut juga terjun sebagai penyanyi solo.
Lewat wawancara khusus dengan IDN Times pada Sabtu 6 Maret 2021, Hirah menceritakan pengalaman merintis jalan di skena musik lokal sebagai musisi perempuan. Ia pun menceritakan keresahannya atas stigma gender yang masih ada di dunia kreatif.
1. Hirah Sanada mulai merintis karier sebagai penyanyi pada tahun 2019
Mahasiswi semester 8 Teknik Arsitektur Universitas Hasanuddin (Unhas) tersebut lebih dulu menekuni les biola selama duduk di bangku Sekolah Dasar. Sempat vakum saat SMP dan SMA, minatnya terhadap seni mulai kembali tumbuh pada pertengahan tahun 2019. Kemampuan bermain biola rupanya mengawali perkenalan dengan banyak pegiat kesenian yang tergabung dalam sebuah perkumpulan kolektif.
Siapa sangka, penampilannya di sebuah acara yang diadakan oleh kolektif seni tersebut mendapat apresiasi. Hirah kemudian diminta untuk membuat lagu, dan orang-orang di kelompok tersebut menawarkan diri membantu penggarapan hingga promosi single debutnya.
"Saya jadi sering ngumpul di situ karena orang-orangnya suportif dan apresiasi seninya tinggi. Mereka juga membantu saya untuk diangkat namanya sebagai pemain biola dan vokalis. Dari situ dapat personel, dapat event, proses manggung sebelum akhirnya tampil di Rock In Celebes 2019," ungkap Hirah.