TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ingin Mengasah Proses Kreativitas? Coba Ikuti 4 Langkah Sederhana Ini

Cara-cara simpel untuk maksimalkan potensi yang kamu punya

Ilustrasi sedang berpikir, mencari ide. (Unsplash.com/Jason Strull)

Di masa sekarang, ide itu berharga banget. Lebih jauh, kreativitas punya peran penting dalam proses memecahkan masalah. Dua hal yang saling terkait itu gak cuma jadi ranah seniman, kok. Semua ranah juga butuh ide dan kreativitas. Mulai dari medis, bisnis, teknik, teknologi sampai bisnis.

Namun banyak yang gak pede karena mengaku gak punya kreativitas yang memadai. Buang jauh-jauh itu. Semua diberkahi otak kanan yang menjadi "pabrik" imajinasi, jadi sudah pasti 7,6 miliar penduduk bumi juga punya kemampuan memproduksi ide brilian.

Kreativitas gak melulu tentang urusan yang muluk-muluk, kok. Ini secara sadar atau gak sadar kamu lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari sekadar mengatur ruangan, memperbaikin ledeng rusak sampai melontarkan candaan ke teman.

Kontributor situs inspiratif Possibility Change, Marelisa Fabrega, menulis bahwa mengembangkan proses kreativitas bisa ngebikin hidup kamu lebih memuaskan. Proses mengasahnya bisa kamu lakukan, kok. Berikut ini empat caranya. Simak, ya!

1. Kumpulkan informasi dari mana saja

Ilustrasi ide, mengumpulkan ide. (Unsplash.com/AbsolutVision)

Seperti yang dikatakan banyak orang, kamu harus lebih dulu menggali lebih dalam hal yang minati. Suka makanan? Boleh banget. Video game? Asyik juga. Sastra, animasi, sejarah atau video editing. Apa lagi yang bisa bikin senang selain menekuni sesuatu yang digemari?

Kamu bisa mendapat tambahan referensi untuk ide yang minati buku, majalah, buletin tematik sampai artikel di internet. Bisa juga dengan diskusi santai bareng orang yang udah expert di bidang itu, ikut seminar (atau webinar) sampai daftar kelas daring.

Menurut Marelisa, ini harus kamu lakukan agar pengetahuan kamu atas topik tersebut semakin dalam. "Makin banyak kamu tahu tentang suatu topik atau minat, makin besar potensi menemukan ide-ide kreatif yang berhubungan dengan materi tersebut," tulisnya.

2. Pahami lalu terapkan teknik kreativitas

Ilustrasi brainstorming, analisis, mencari solusi. (Unsplash/Per Lööv)

Setelah membaca dan mengumpulkan sumber informasi, kamu bisa memulai proses menentukan teknik kreativitas. Ini bertujuan "membuka pikiran" dan mendorong "berpikir bebas", seperti melahirkan ide lewat sesi brainstorming, imajinasi terbimbing (guided imagery) dan cara lain yang menurut kamu lebih mudah.

"Kamu bisa mulai fase ini dengan menghilangkan semua gagasan dan asumsi yang kamu miliki sebelumnya atas topik tersebut. Gak lupa, abaikan pola pikir yang umum dan kaku," ujar Marelisa.

"Teknik lain juga memaksa kamu lebih fokus, seperti netapin tenggat waktu. Bahkan 'kata acak' juga terbukti bagus. Itu adalah metode mengumpulkan kata-kata yang berhubungan dengan topik atau masalah untuk merangsang ide," lanjutnya.

Gabungkan beberapa teknik kreativitas, dan kamu bisa lebih cepat dan akurat memecahkan masalah yang dihadapi.

3. Beri kesempatan pada ide untuk berinkubasi

Ilustrasi bersantai, istirahat. (Unsplash.com/Drew Coffman)

Setelah cukup lelah dengan dua fase awal, tahap inkubasi ini memberi kamu waktu untuk istirahat. Tinggalkan sementara ide yang sedang dieksekusi. Beri waktu ke alam bawah sadar untuk mengolahnya.

James Webb Young (1886-1973), sosok tersohor dalam periklanan di Amerika Serikat, dalam buku A Technique For Producing Ideas (McGraw-Hill, 1940) menyebut fase inkubasi ini juga dilakukan orang-orang terkenal. Contohnya ilmuwan Albert Einstein dan penulis fiksi-ilmiah Isaac Asimov.

Menurut Marelisa, mengerjakan sesuatu yang berbeda setelah berpikir keras juga bentuk refreshing. Mulai dari nonton film, main gim atau sekadar jalan-jalan. Selain itu, masa ini bisa sangat membantu kamu jika lagi mandek. "Banyak loh yang akhirnya mendapat ide lebih bagus saat melakukan periode inkubasi ini," ujarnya.

Berita Terkini Lainnya